Menikah merupakan komitmen seumur hidup antara sepasang suami dan istri agar saling mendampingi dalam keadaan senang, maupun susah hingga maut memisahkan. Demikian prinsip hidup yang dipegang oleh Nurfitriani (24) yang menikah muda dengan suaminya, Andi Kurnia (24).
Viral di Tiktok dan Twitter
Video Nur, demikian sapaan akrabnya yang menceritakan kehidupan rumah tangganya lewat akun media sosial TikTok @nrfitriani06_ baru-baru ini, mendadak viral.
Bukan cerita soal ribut rumah tangga atau kekerasan rumah tangga, Nur membagikan kisah pernikahannya dengan Andi yang mengalami keterpurukan secara finansial, namun mereka tetap saling menguatkan satu sama lain.
Tayangan video tersebut, terpantau telah ditonton sebanyak 768.900 kali, serta menerima 46.400 tanda suka dari pengguna TikTok lainnya.
Bahkan, video Nur diunggah ulang oleh akun Twitter @skrswjy dengan keterangan cuitan, “Barangkali kita perlu jujur bahwa mayoritas pasangan generasi milenial itu seperti ini, bukan yang kencan di kafe sambil ngomongin investasi.”
Video yang dibanjiri 26.300 tanda suka dan dicuit ulang sebanyak 8.828 kali ini, turut menjadi perbincangan warganet di jagat Twitter.
Seperti Apa Cerita Rumah Tangga Nur?
Lewat unggahan, Nur menceritakan awalnya, sang suami bekerja di hotel dengan gaji yang lumayan besar. Sedangkan dirinya, bekerja di apotek dengan gaji yang dapat dibilang cukup untuk sekadar jajan.
Mereka menikah secara resmi pada tahun 2018. Seminggu setelah menikah, mereka memutuskan untuk mengontrak rumah, karena ingin belajar hidup mandiri.
Tayangan video berikutnya, memperlihatkan penuturan Nur yang memilih mengundurkan diri dari pekerjaannya karena masalah internal, pada Agustus 2018.
Kemudian pada Oktober 2018, suaminya putus kerja kontrak kerja. Nur dan suami memutuskan untuk pulang lagi ke rumah mertua karena sama-sama sudah tidak punya penghasilan.
Bertahan dua bulan di rumah mertua sambil sang suami cari kerja ke sana ke mari, Nur lalu memutuskan untuk kembali mengontrak rumah, dengan posisi suaminya yang bekerja di hotel kecil dengan gaji cuma Rp1 juta per bulan. Sedangkan biaya untuk mengontrak rumah senilai Rp400 ribu per bulan.
Setelah 2 bulan, Andi memutuskan untuk mengundurkan diri karena sudah tak sejalan dengan kerjaannya. Suami Nur lalu mencoba menambah penghasilan dengan bekerja di tempat pemotongan ayam.
Sejak saat itu, hingga sekarang Andi memutuskan untuk berjualan cincau keliling. Dalam tayangan videonya, Nur juga memperlihatkan suaminya dengan gerobak cincau dorongnya.
Tak Menyesal Menikah Muda
Nur menyempatkan waktunya untuk berbincang soal kehidupan keluarga kecilnya kepada Asumsi.co lewat sambungan telepon, Jumat (30/4/21) siang.
Ia lalu memulai kisahnya dengan mengungkapkan kalau dirinya dan suami orang asli orang Cianjur, Jawa Barat. Sama-sama orang Sunda.
“Pendidikan terakhir suami SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) dan saya sendiri lulusan MAN (Madrasah Aliyah Negeri). Enggak ada alasan khusus memilih menikah muda. Hanya saja, dulu berpikir setelah menemukan orang yang tepat kenapa harus menunggu tua?,” katanya.
Nur mengakui sama sekali tak menyesali keputusannya untuk menikah muda dengan Andi. Menurutnya, menikah bukan tentang usia muda atau tua, melainkan kesiapan hati menjalani hari-hari setelah akad.
“Meskipun awalnya mengira bahwa menikah itu akan menjalani hari-hari indah bersama, ternyata setelah dijalani. Bukan hanya indah yang kita lalui, tapi juga duka yang datang tanpa kita minta,” kata dia.
Wanita berkaca mata ini lalu merefleksikan peristiwa yang kerap terjadi di sekitarnya. Banyak pasangan yang berpisah karena tidak bisa melewati ujian, dengan dalih tidak cocok. “Lantas kenapa dulu memutuskan untuk menikah dan berkomitmen, jika tidak bisa berjuang bersama-sama?” ucapnya.
Sepasang suami istri, lanjutnya, memilih untuk menikah artinya sudah siap untuk berjuang bersama menjalani rumah tangga dalam suka maupun duka.
“Seperti tujuan awal pernikahan apapun yang terjadi kita harus tetap bersama saling mendukung dan bertahan dalam situasi sesulit apapun,” ungkapnya.
Ia mengaku tak pernah bermaksud memviralkan kisah hidupnya di dunia maya. Justru dirinya kaget, saat unggahannya di TikTok viral karena dianggap banyak orang relevan, dengan kehidupan rumah tangga pasangan milenial saat ini.
“Mudah-mudahan kisah hidupku benar-benar bisa menginspirasi banyak orang. Hal yang mau saya bagikan sebenarnya kehidupan rumah tangga itu lebih dari sekadar kesiapan finansial, tapi juga kesiapan mental. Intinya saling mendukung satu sama lain,” tuturnya.
Bangga Suami Mau Dagang Cincau
Nur tinggal di rumah mertuanya di daerah Cipanas, Cianjur, Jawa Barat usai suaminya menjadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK) pada Oktober 2018. Ia bersyukur, mertuanya menerimanya dan suami dengan tangan terbuka.
Barulah pada akhir Desember 2018, Andi mendapatkan 2 panggilan kerja sekaligus, yaitu 1 panggilan di Jakarta dan 1 lagi di Cianjur.
“Sempat galau dan bingung karena interview di hari yang sama, setelah melakukan pertimbangan, suami memilih untuk mengambil yang di daerah,” ujarnya.
Ia mengaku sudah sepakat dengan suaminya, jika suatu saat dapat pekerjaan lagi maka mereka bakal kembali mengontrak rumah.
Saat itulah, suaminya yang berpenghasilan Rp1 juta per bulan, nekat kembali mengontrak rumah dengan biaya Rp400 ribu per bulan.
“Sebulan kemudian, saya melahirkan. Suami hanya bertahan 2 bulan di tempat kerja yang baru karena berbagai alasan. Saya mendukung penuh keputusan suami,” ungkapnya.
Salah satu sahabat Nur lalu mengajak Andi bekerja di tempat jaga ayam. “Itu upahnya Rp40 ribu perh hari, hanya bertahan kerja 3 minggu karena jam kerja yang benar-benar berat,” imbuhnya.
Setelah itu, Andi memutuskan untuk berjualan cincau. Rupanya langkahnya yang diambil Andi ini, mengikuti jejak ayah Nur yang juga pedagang minuman segar itu.
“Awalnya, semua orang termasuk saya meragukan niat suami untuk berjualan. Ternyata, dia benar-benar menunjukan keseriusannya,” ujarnya.
Ia tak malu suaminya berdagang cincau, justru ia bangga. Menurutnya, tidak semua lelaki mau melakukan apapun demi keluarga. Toh, suaminya melakoni pekerjaan halal.
“Meskipun awalnya sepertinya sulit buat dia membiasakan diri (jualan), tapi lama-lama dia menikmati dan nyaman di dunia barunya. Saya sama sekali tidak malu,” tegasnya.
Ikut Program Kartu Prakerja
Nur dan suami selalu bersyukur dengan uang hasil jualan suaminya. Menurutnya, selama ini cukup untuk membiayai kehidupan mereka dan memenuhi kebutuhan si kecil.
Saat pandemi Covid-19, Nur mengatakan dia dan suami mengikuti program Kartu Prakerja yang digagas pemerintah. Uang insentif dari pelatihannya, digunakan untuk menambah modal berjualan cincau. Selama pandemi, Andi tetap berdagang meski tidak seramai biasanya.
“Dipakai buat modal dagang, salah satunya digunakan untuk membeli kulkas. Sebelumnya, kita tidak punya kulkas. Biasanya, beli es batu untuk jualan. Sekarang kita bisa bikin es batu sendiri,” terangnya.
Saat ini, Nur dan suami masih tinggal di sebuah rumah yang lokasinya, berdekatan dengan rumah mertua, seraya terus menata kehidupan rumah tangga agar lebih baik.
“Masih rumahnya mertua, tapi beda rumah. Hanya saja untuk kamar mandi, masih harus menumpang ke rumah mertua,” katanya.