Kesehatan

Makin Ganas, Benarkah Covid-19 Bisa Gerogoti Sel Otak Penderitanya?

Ray Muhammad — Asumsi.co

featured image
Unsplash

Covid-19 disebut mampu menyerang, bahkan menggerogoti sel otak penderitanya. Hal ini ditunjukkan dalam sebuah video berdurasi 23 detik, yang memperlihatkan perilaku virus Corona saat memakan sel otak ketika menginfeksi manusia.

Kabar mengejutkan ini pun memicu ketakutan baru bagi masyarakat akan virus ini di tengah pandemi yang tak berkesudahan. Seberapa mematikan Covid-19 saat menyerang otak manusia?

Diuji Coba ke Kelelawar dan Tikus

Video milik Sophie Marie Aicher dan dr. Delphine Planas yang diunggah akun YouTube Nikon Instrumen Inc. menjelaskan proses saat virus Corona menyerang otak kelelawar yang diuji coba di dalam penelitian. 

Terlihat virus yang ditandai dengan titik merah, perlahan menggerogoti sel-sel yang ada di otak kelelawar tersebut. Covid-19 terlihat lahap memakan sel yang akhirnya mengalami kerusakan.

“Saat infeksi SARS-CoV-2 (Covid-19) memicu terjadinya fusi sel yang berujung kematian pada sel otak kelelawar,” demikian disampaikan keterangan unggahan video tersebut.

Baca Juga: Isoman Sumbang Angka Kematian Tinggi, Epidemiolog: Banyak Kasus Lolos | Asumsi

Video yang merupakan bagian dari kompetisi video pendek yang digelar Nikon ini pun, meraih penghargaan dan menjadi salah satu yang terfavorit. Video ini telah disaksikan sebanyak 32.517 kali di YouTube.

Soal potensi Covid-19 menyerang otak, rupanya sudah lama menjadi perhatian bahkan penelitian para ahli. Salah satunya Akiko Iwasaki, Imunologi di Universitas Yale, Amerika Serikat.

Melansir The New York Times, ia mengatakan virus Corona memang berpotensi besar menyerang otak penderitanya. Saat ini terjadi, kata dia, tentu berakibat fatal dan mematikan bagi manusia.

Melalui riset yang dilakukannya, Iwasaki dan timnya juga meneliti soal infeksi otak akibat Covid-19 pada tikus. Hasil penelitian menunjukkan kalau virus tersebut bisa menyerang diam-diam ke otak hingga tikus itu mati.

“Virus ini mencekik oksigen ke sel-sel yang ada di dekatnya sehingga melemahkan sel-selnya dan mati. Ini semacam infeksi diam-diam dan virus yang satu ini mempunya semacam mekanisme penghindaran,” jelas dia.

Virus Masuk Lewat Darah

Akiko Iwasaki melalui studinya juga mengungkapkan kalau Covid-19 yang menginfeksi otak, kemungkinan besar lebih mematikan dari pada yang terjadi di pernapasan manusia.

Menurutnya, virus ini bisa sampai ke otak , salah satunya melalui peredaran darah. “Bisa juga (virus Corona masuk ke otak) melalui penciuman atau mata,” imbuh Iwasaki.

Sementara itu, peneliti saraf National Hospital for Neurology and Neurosurgery, Inggris menerangkan, sejauh ini belum banyak kasus yang membuktikan Covid-19 menyerang otak manusia.

“Kami belum benar-benar menemukan bukti adanya kasus virus ini bisa menginfeksi otak (manusia),” kata mereka dilansir dari sumber yang sama.

Baca Juga: Mengenal Badai Sitokin yang Nyaris Renggut Nyawa Deddy Corbuzier | Asumsi

Akan tetapi, para peneliti ini tetap meminta untuk waspada karena potensi ini sangat mungkin terjadi. Terlebih, pada penelitian yang sudah dilakukan banyak menggunakan sampel hewan yang memiliki kedekatan DNA dengan manusia.

“Kami tahu bahwa kemungkinan itu benar-benar berpotensi bisa terjadi,” lanjut peneliti.

Studi lebih lanjut masih dilakukan para ilmuwan soal potensi dan bahaya Covid-19 yang menyerang otak manusia ini. Salah satunya, mengulik kemungkinan virus Corona hanya bisa menyerang otak penderita komorbid atau semua yang terinfeksi memiliki peluang yang sama.

Hal ini pun diamini oleh ahli neurologi Dokter Ryu Hasan, kalau Covid-19 bisa menyerang otak dan masuk ke dalam aliran darah penderitanya. Namun, ia juga belum dapat memastikan kondisi pasien seperti apa yang sel-sel otaknya bisa jadi ‘makanan’ virus Corona.

“Bisa meskipun sulit untuk menembus blood brain barrier yang ada di pembuluh darah otak. Akan tetapi, virus, bakteri, jamur, atau parasit seperti halnya Covid-19 ini memungkinkan untuk bisa menginfeksi otak lewat darah,” kata Ryu kepada Asumsi.co melalui pesan singkat, Rabu (25/8/21).

Kerusakan Otak Akibat Kurang Oksigen

Epidemiolog Universitas Indonesia (UI) Tri Yunis Miko Wahyono menjelaskan, bagaimana otak penderita Covid-19 bisa terganggu selnya oleh virus ini. Ia mengatakan, pada dasarnya saat Covid-19 menginfeksi manusia, saluran pernapasan merupakan target utamanya bukan otak.

“Target utama Covid-19 ini kan sebenarnya bukan otak, tapi paru-paru. Nah, karena paru-paru yang diserang maka akan membuat pernapasan terganggu. Saat pernapasan terganggu, otak akan kekurangan oksigen,” kata Yunis kepada Asumsi.co melalui sambungan telepon.

Sewaktu saluran pernapasan ini terganggu, lanjut Yunis, sel-sel otak yang terus kekurangan suplai oksigen tersebut, melemah dengan sendirinya dan menjadi bagian organ tubuh yang terdampak.

Namun, ia menepis soal kabar kalau Covid-19 bisa masuk ke tubuh manusia melalui darah. Sebab, sejauh ini belum ada penelitian yang secara pasti mengonfirmasi hal tersebut.

“Kalau Covid-19 masuk ke otak lewat darah, menurut saya ini belum ada penelitian yang fixed dan bisa dibilang masih mitos. Covid-19 ini sekali lagi menyerangnya pernapasan. Flow-nya jadi dari dia ganggu pernapasan dulu barulah sel otak ini terganggu yang akhirnya bisa membuat orang meninggal karena kerusakan otak,” tandas Yunis.

Share: Makin Ganas, Benarkah Covid-19 Bisa Gerogoti Sel Otak Penderitanya?