Isu Terkini

Donald Trump ke Jepang: Nonton Sumo dan Bicara Perdagangan

Hafizh Mulia — Asumsi.co

featured image

Ada yang menarik dari lawatan Presiden Amerika Serikat Donald Trump ke Jepang. Pada hari Minggu (26/5), Trump bersama Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menghadiri turnamen sumo di Tokyo, Jepang. Ia menuturkan bahwa dirinya amat ingin menonton pertandingan gulat tradisional Jepang itu sejak lama.

“Benar-benar hebat. Itu malam yang luar biasa,” ujar Trump, di sela-sela acara makan malam bersama Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, dilansir dari Reuters (26/5).

Tidak hanya menonton, Trump turut memberikan penghargaan kepada sang juara, Asanoyama.

“Menghormati pencapaian luar biasa anda pada Sumo Grand Champion, saya memberikan Piala Presiden Amerika Serikat untuk Anda,” ujar Trump, seperti dikutip Channel News Asia, Minggu (26/5).

Kehadiran Trump ke acara ini membuat dirinya menjadi Presiden Amerika Serikat pertama yang menonton sumo di Jepang. Trofi yang diserahkannya pun sengaja ia namakan “Piala Presiden” dengan harapan dirinya dapat dikenang untuk waktu yang lama.

Trump Bertemu Kaisar Baru Jepang

Keesokan paginya, Trump tidak lagi bersantai-santai. Pada Senin (27/5) pagi, ia langsung menemui kaisar Naruhito yang baru saja naik takhta menggantikan ayahnya. Pertemuan ini dilaksanakan sebelum Trump kembali menemui perdana menteri Shinzo Abe.

Ada dua poin utama yang dibicarakan Trump bersama Abe. Pertama, ancaman Korea Utara. Pertemuan Hanoi yang tidak membuahkan apa pun membuat tensi antara Korea Utara dan Amerika Serikat kembali meningkat. Meski demikian, Trump tak khawatir tentang uji coba misil jarak pendek yang kembali dilakukan Korea Utara.

“Secara pribadi saya tidak terganggu,” ujar Trump.

Ia juga tidak merasa bahwa ada pelanggaran resolusi Dewan Keamanan PBB pada uji coba militer tersebut. “Saya melihatnya berbeda,” kata Trump. “Mungkin dia sedang ingin cari perhatian, mungkin tidak. Siapa yang tahu?”

Shinzo Abe tidak setuju dengan pernyataan Trump. Abe begitu menyesali tindakan yang dilakukan Korea Utara. Penyesalan ini jelas masuk akal, mengingat Jepang begitu dekat dengan Korea Utara secara geografis. Tindakan Korea Utara dapat langsung berdampak terhadap Jepang.

Alh-alih mengecam tingkah laku Kim Jong Un, Trump justru mengatakan, “saya setuju dengannya.” Bukan perkara uji coba misil, melainkan bahwa Joe Biden kurang cerdas.

Ketimpangan Perdagangan

Kedatangan Trump ke Jepang juga bertujuan membahas neraca perdagangan Jepang-AS yang menurutnya tidak seimbang. Selama ini, baginya, kerja sama itu masih terlalu menguntungkan Jepang. Pernyataan Trump didukung dengan data yang menyebutkan bahwa sepanjang 2018, AS mengalami defisit perdagangan barang dan jasa sebesar US$56,8 miliar terhadap Jepang.

“Ada ketidakseimbangan yang luar biasa dan kami sedang mengusahakannya. Saya pikir kita akan segera meluruskan kondisi neraca perdagangan dengan cepat,” ujar Trump.

Dalam upaya tersebut, AS mengancam menaikkan tarif untuk barang-barang otomotif impor, merupakan salah satu andalan Jepang. Saat ini saja, Amerika Serikat sudah menerapkan pajak impor sebesar 2,5% untuk kendaraan penumpang, 25% untuk truk, dan 2,4% untuk moge.

Perjanjian Trans-Pacific Partnership mengatur tarif impor untuk barang otomotif ke AS sudah ditiadakan. Namun, sejak Trump memutuskan Amerika Serikat keluar dari TPP,  tarif ini kembali diterapkan, mempersulit industri otomotif dari luar masuk ke Amerika Serikat.

Share: Donald Trump ke Jepang: Nonton Sumo dan Bicara Perdagangan