Persija Jakarta menggelar latihan perdana awal tahun 2019 di venue baru lapangan Wisma Aldiron, Pancoran, Jakarta Selatan Senin, 7 Januari 2019. Latihan tersebut disaksikan ratusan suporter setia Macan Kemayoran, The Jakmania. Kehadiran The Jakmania tentu memberi tambahan energi bagi para pemain.
Latihan Persija yang dipimpin asisten pelatih Mustaqim bersama pelatih fisik San San Susanpur dan Antonio Claudio itu dimulai pukul 15.30 WIB dan diikuti 30 pemain. Para pemain yang hadir pada sesi latihan itu terdiri dari 20 pemain lama, empat pemain Persija U-19, dan enam pemain yang mengikuti trial.
Pemain asing anyar Persija, Bruno Matos, juga hadir dalam sesi latihan perdana tersebut, termasuk juga Ryuji Utomo yang juga kembali bergabung. Namun, ada sejumlah pemain juga yang belum hadir seperti Sandi Sute, Riko Simanjuntak, dan Marko Simic.
Latihan perdana Persija di Lapangan Aldiron, Jakarta pada Senin, 7 Januari 2019. 30 nama pemain mengikuti latihan perdana yang dipimpin asisten pelatih, Mustaqim.
__#PersijaJakarta #PersijaSelamanya pic.twitter.com/Pp9Hhwx98g— Persija Jakarta (@Persija_Jkt) January 7, 2019
Sesi latihan sendiri dibagi menjadi dua tim dalam permainan game kecil. Latihan diawaili dengan melakukan pemanasan dan game internal. Suasana latihan Persija pun semakin meriah lantaran antusiasme The Jakmania yang hadir.
Ratusan The Jakmania tersebut memadati Wisma Aldiron yang terlihat ramai di pintu masuk hingga pinggir lapangan. The Jakmania yang tak bisa memasuki area lapangan, harus menyaksikan dari luar pagar. Bahkan, ada sebagian The Jakmania lagi yang menyaksikan latihan Persija dari bangunan kosong lantai dua yang berada di pinggir lapangan.
Baca Juga: Persija dan Loyalitas The Jak Mania Padanya
Pada kesempatan itu, The Jakmania pun turut membentangkan bendera Persija dan spanduk di pagar-pagar yang berada di sisi utara lapangan. Latihan perdana ini juga sekaligus memperkenalkan lapangan anyar latihan Persija yang rencananya akan digunakan latihan Persija setiap akhir pekan.
Direktur Utama Persija Jakarta Gede Widiade mengatakan lapangan sepakbola Aldiron akan menjadi salah satu tempat latihan para pemain. “Rencananya seminggu sekali kami menggelar latihan di Aldiron,” kata Gede di Jakarta, Senin, 7 Januari 2019.
Gede mengatakan dengan fasilitas lapangan latihan yang sudah diperbarui, The Jakmania bisa datang dan menyaksikan langsung para pemain andalan Persija berlatih. Menurut Gede, penonton tak hanya bisa melihat latihan tapi juga dapat menikmati makanan. “Fasilitasnya lengkap ada loker pemain dan restoran,” ujarnya.
Lapangan Aldiron sendiri memiliki dua lapangan dengan rumput buatan atau sintesis. Pagar pembatas setinggi dua meter mengelilingi kedua sisi lapangan. Di salah satu sudut lapangan terdapat tribun penonton yang dipadati The Jakmania.
Menurut Gede, kehadiran The Jakmania tentu sangat penting bagi Persija. Ia menyatakan kehadiran suporter di tengah pemain amat penting karena The Jakmania merupakan pemilik sesungguhnya Persija. “Pemain butuh aktualisasi diri dengan The Jakmania. Di lapangan tempatnya mereka bertemu,” ucapnya.
Bicara sepakbola, tentu tak lepas dari keramaian suporter, orang-orang yang setia dan dengan penuh cinta mendukung tim sepakbola kebanggaannya. Aksi kecintaan suporter terlihat jelas saat mereka menyaksikan dan mendukung langsung klub kebanggaannya selama 90 menit pertandingan berlangsung di stadion.
Kedekatan dengan klub kesayangannya itu lah yang membuat suporter dijuluki pemain ke-12, lantaran mereka ikut berperan dalam menentukan jalannya pertandingan. Sebagai pemain ke-12, suporter hanya bisa mendukung dengan nyanyian atau chant yang diiringi suara dentuman drum. Kreatifitas dukungan itulah yang bisa memberikan pengaruh kepada mental para pemain saat bertanding.
Keberadaan suporter memang sudah menjadi nafas semangat bagi sebuah klub di pertandingan. Dengan begitu, maka tak perlu lagi mempertanyakan perihal loyalitas kepada The Jakmania yang selalu mendampingi Persija kemana pun pergi. Tak perlu juga meragukan kesetian suporter sepakbola dalam mendukung klub kebanggaannya.
Baca Juga: (Galeri Foto) Meriahnya Parade Juara Persija Jakarta di Jalanan Ibu Kota
Dengan kreatifitas tanpa batas, The Jakmania dan nyaris seluruh suporter sepakbola lainnya, selalu bisa menghidupkan suasana. Di atas tribun stadion, suporter selalu berani berpenampilan unik demi menunjukkan rasa cinta kepada klub yang didukung. Loyalitas The Jakmania dan suporter sepakbola, tumbuh tanpa melihat latar belakang apa pun seperti suku, agama, ras, dan golongan, sehingga hal itulah yang membuat dukungan The Jakmania semakin kuat.
Lalu, istilah “Football is nothing without fans” memang benar adanya. Apalah arti sepakbola tanpa suporter? Jelas jika tanpa suporter, stadion akan sepi, siaran langsung di televisi pun akan sepi peminat dan ratingnya turun. Terlebih, penjualan tiket dan merchandise dari klub pun akan ikut menurun.
Coba saja bayangkan jika latihan perdana Persija kemarin tanpa dihadiri satu pun The Jakmania, tentu akan sangat hambar. Tentu tak ada yang meriuhkan suasana di lapangan dengan nyanyian dan sorakan dukungan untuk pemain. Situasi itu tentu juga akan berpengaruh terhadap semangat pemain.
Suporter sepakbola memang memiliki hubungan timbal balik dengan klub. Hubungan keduanya juga menjelaskan simbol-simbol klub yang muncul sebagai refleksi dari budaya dan organisasi suporter yang terbentuk. Misalnya, adanya kesamaan warna dan desain jersey yang akan dikenakan oleh pemain dan suporter.
Maka dari itu, pihak klub juga akan merespons kesetiaan suporter tersebut dengan cara yang beragam. Misalnya saja memberikan akomodasi apa yang diinginkan suporter, memberikan fasilitas pada suporter untuk lebih mengenal klub kesayangannya, serta membantu mereka agar tetap eksis dalam dunia sepakbola. Hubungan timbal balik ini lah yang akan terus dirawat dan berlangsung lama.
Seperti tulisan dari Football Today News berjudul Fans and Club Identity, 20 Februari 2018, suporter memang memiliki ikatan emosional dengan klubnya. Seiring berjalannya waktu, rasa cinta yang dimiliki suporter tentu perlahan akan terus tumbuh dan bertambah besar. Kecintaan itulah yang nantinya akan ditularkan kepada orang-orang terdekat seperti keluarga dan teman-teman.