Budaya Pop

Dian Pramana Poetra Wafat dan Kanker Darah yang Menyerang Tubuhnya

Winda Chairunisyah Suryani — Asumsi.co

featured image

Kabar duka datang dari dunia musik Indonesia. Penyanyi sekaligus pencipta lagu, Dian Pramana Poetra meninggal dunia pada Kamis, 27 Desember 2018 pukul 20.05 WIB malam kemarin. Sebelumnya Dian sempat dirawat di ruang ICU RS Hermina Jatinegara, Jakarta Timur.

Berita meninggalnya Dian cukup mengagetkan. Sebab, seminggu sebelumnya, Dian masih sempat manggung di sebuah acara ulang tahun yang diadakan di Banyuwangi, Jawa Timur. Meskipun, saat di bandara dan bersiap berangkat menuju Banyuwangi, tepatnya pada Jumat, 21 Desember 2018, Dian memang sudah mengeluh sakit pada punggung serta perutnya.

Informasi itu dibeberkan oleh rekan satu grup Dian, Deddy Dhukun. Menurut ceritanya, setelah pulang dari Banyuwangi, barulah Dian dibawa ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan. “Ternyata ada kanker darah stadium empat. Baru (tahu) karena dia baru kemarin kan dibawa ke rumah sakit,” ungkap Deddy Dhukun pada 26 Desember 2018 kemarin.

Menurut Deddy, Dian adalah orang yang tidak suka dengan rumah sakit. Bahkan ketika Dian sudah mengetahui dirinya sakit, ia masih menolak untuk dirawat. Namun, dokter di Rumah Sakit Hermina, Jatinegara, Jakarta Timur sempat memberi tahu resiko dari penyakit yang diidapnya.

“Dokter bilang kalau kamu nggak mau dirawat risikonya kamu mati. Kamu mau mati atau gimana? Setelah di situ dia sadar, dirawat, transfusi darah, infus,” demikian cerita Deddy.

Seminggu kemudian, Dian tiba-tiba minta pulang ke rumah, padahal dirinya masih dalam keadaan diinfus. Keinginan Dian itu pun dibolehkan keluarganya. Namun, saat sampai di rumah, Dian meninggal dunia.

“Tadi, dia (Dian) minta pulang ke rumah. Harusnya enggak boleh pulang kan. Masih diinfus dia minta pulang. Akhirnya, keluarganya mengiyakan dia pulang. Sampai rumah jam delapan lewat lima, meninggal. Ternyata dia memang jalannya begitu,” pungkas Deddy.

Jenazah pelantun “Dunia Akhirat” itu akan dikebumikan di pemakaman wakaf Ibaddurachman, Kelapa Dua, Ciracas, Jakarta Timur usai salat Jumat, 28 Desember 2018 hari ini. Dian akan dikebumikan di sebelah makam sang ayah.

Kanker Darah yang Diidap Dian Pramana

Kanker darah sendiri merupakan jenis kanker yang menyerang sel-sel darah putih. Sel darah putih yang dihasilkan oleh sumsum tulang belakang ini berfungsi untuk melindungi tubuh terhadap benda asing atau penyakit. Secara tidak langsung, kanker darah juga menghambat kemampuan tubuh melawan infeksi.

Kanker darah disebut juga dengan leukimia. Gerard Robbins, seorang ahli kanker darah dari BMI Mount Alvernia Hospital, Inggris mengatakan bahwa kanker darah memiliki gejala yang bervariasi. Beberapa di antaranya demam, keringat yang mengucur di malam hari, penurunan berat badan tanpa sebab, pembengkakan kelenjar getah bening, memar berlebihan, nyeri tulang, dan sakit punggung.

Memang, orang yang dalam keadaan sehat atau saat kondisi normal, sel-sel darah putih akan berkembang secara teratur di saat tubuh membutuhkannya untuk memberantas infeksi yang muncul. Namun bagi pengidap leukimia, sumsum tulang akan memproduksi sel-sel darah putih yang abnormal dan tidak berfungsi dengan baik. Jumlahnya pun terus meningkat dan mengakibatkan penumpukan dalam sumsum tulang, serta menyebar ke organ lain, seperti hati, limfa, paru-paru, ginjal, bahkan hingga ke otak.

Diikutip dari Alodokter.com, penyebab dasar kanker darah sampai saat ini belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa dugaan yang menjadi faktor munculkan kanker darah. Seperti mutasi DNA, faktor gen, pernah menjalani pengobatan kanker, atau merokok.

Diagnosis Untuk Menentukan Pengobatan yang Tepat

Seperti yang dialami oleh Dian Pramana, semua rasa sakit akan didiagnosa terlebih dahulu. Dokter yang memeriksa biasanya akan menanyakan gejala-gejala yang ada sebelum memeriksa kondisi fisik pasiennya. Pada pemeriksaan fisik, dokter akan mencari beberapa tanda-tanda leukimia seperti kulit pucat akibat anemia, pembengkakan limfonodi, serta hati dan limpa yang membesar. Jika ada dugaan kanker darah, barulah akan ada pemeriksaan lebih lanjut, seperti tes darah sampai biopsi sumsum tulang.

Biopsi adalah proses pengambilan jaringan tubuh. Pada biopsi tulang, dokter akan mengambil sampel jaringan untuk diperiksa di laboratorium. Hasil dari pemeriksaan itu akan menunjukkan jenis kanker, serta metode pengobatan yang paling sesuai.

Beberapa jenis pengobatan yang umum dianjurkan untuk menangani kanker darah, antara lain ada kemoterapi, radioterapi, transplantasi sel induk atau stem cell, terapi terfokus, terapi biologis, dan penantian dengan pengawasan bagi penderita leukimia limfatik kronis.

Share: Dian Pramana Poetra Wafat dan Kanker Darah yang Menyerang Tubuhnya