General

Negara-negara yang Pernah dan Masih Menganut Ideologi Komunisme di Dunia

Hafizh Mulia — Asumsi.co

featured image
Asumsi.co

Semenjak Ketetapan MPR Nomor 25/MPRS/1966, komunisme dan ajarannya sudah secara hukum dilarang di Indonesia. Meskipun begitu, di berbagai belahan dunia lainnya, ada negara-negara besar yang pernah dan masih menjadi negara yang menganut komunisme sebagai ideologinya. Ingin tahu negara mana saja?

Negara yang Pernah Menganut Ideologi Komunisme

Berikut adalah daftar negara-negara besar yang sudah tidak lagi menjadi negara komunis (dengan alasan runtuh atau mengganti ideologinya):

Uni Soviet

Negara ini adalah sempat menjadi satu-satunya negara yang mampu menyaingi keadidayaan Amerika Serikat. Semenjak tahun 1922 hingga tahun 1991, Uni Soviet merupakan negara komunis terbesar di dunia, beriringan dengan Tiongkok, meskipun ada beberapa hal yang berbeda di antara keduanya. Sebenarnya, Uni Soviet merupakan negara yang tidak begitu kuat secara teknologi dan ekonomi. Namun, semenjak perang dunia kedua berakhir di tahun 1945, Uni Soviet semakin terasa pengaruhnya di seluruh dunia. Hal ini membuat Amerika Serikat tentu khawatir akan keberadaan ideologi komunisme yang semakin menyebar. Perang dingin antar kedua negara ini pun tercipta. Sempat memanas di beberapa waktu, seperti ketika Krisis Misil Kuba, hubungan Uni Soviet dan Amerika Serikat tidak pernah benar-benar berperang secara terbuka. Namun, imbas dari adanya perselisihan kedua negara ini adalah adanya perang sipil, atau perang proksi, di beberapa negara kecil di dunia.

Uni Soviet tidak lagi menjadi negara komunis semenjak runtuhnya negara ini di tanggal 26 Desember 1991. Gorbachev, yang kala itu menjadi pemimpin Uni Soviet, menggalakkan kebijakan Glasnost (keterbukaan) dan perestroika (restrukturisasi) untuk mengeluarkan Uni Soviet dari komunisme. Keterbukaan dan restrukturisasi ini membuat komunisme Uni Soviet lemah. Akibatnya, negara-negara satelit Uni Soviet di Eropa Timur pun satu per satu keluar dari Uni Soviet. Uni Soviet pun runtuh dan digantikan dengan Federasi Rusia, yang kita kenal hingga kini. Federasi Rusia pun menanggalkan komunisme yang selama ini menjadi identitas Uni Soviet.

Jerman Timur

Jerman Timur, atau Republik Demokratik Jerman, pernah menjadi salah satu bagian komunis dari Jerman yang terbelah. Di tahun 1949, sebagai negara yang kalah perang, Jerman harus menerima apapun sanksi dan bentukan yang ditentukan oleh pemenang perang. Karena kala itu Uni Soviet dan Amerika Serikat sebagai pemenang perang sedang memanas hubungannya, kedua negara ini pun memutuskan untuk membagi Jerman menjadi dua dan memasukkan ideologinya masing-masing. Amerika Serikat yang mendapatkan Jerman Barat memasukkan ideologi ekonomi kapitalis. Di Jerman Timur, Uni Soviet mengajarkan ideologi komunisme.

Jerman Timur pun menjadi negara satelit dari Uni Soviet. Jerman Timur pun berdiri dari tahun 1949 hingga tahun 1990. Sebagai negara yang kental dengan komunisme, tentu ekonomi benar-benar terpusat dan segala hal dikontrol negara. Di tahun 1961, Berlin yang terbagi dua membuat Jerman Timur mendirikan tembok berlin. Sebelumnya, kedua wilayah tidak dipisahkan oleh apapun, meskipun diduduki oleh dua ideologi yang berbeda. Revolusi terjadi di tanggal 13 Oktober 1989, dengan rakyat menuntut hak kebebasan sebagai warga negara kepada pemerintah Jerman Timur. Dengan pengaruhnya yang semakin melemah seiring runtuhnya Uni Soviet, Jerman Timur pun akhirnya runtuh di tanggal 12 September 1990. Reunifikasi terjadi di tanggal 3 Oktober 1990, dengan Jerman Timur harus menanggalkan ideologi komunisnya dan menggantinya dengan kapitalisme dan liberalisasi yang telah memajukan Jerman Barat.

Yugoslavia

Yugoslavia, atau Republik Rakyat Federal Yugoslavia (1945-1963) dan Republik Sosialis Federal Yugoslavia (1963-1992) merupakan negara yang menganut komunisme sebagai ideologi utama. Terletak di Eropa Tengah, Yugoslavia merupakan negara federal yang terdiri dari enam republik sosialis. Keenam negara tersebut adalah Bosnia dan Herzegovina, Kroasia, Makedonia, Montenegro, Serbia, dan Slovenia. Ibukota federalnya adalah Belgrade. Selain keenam negara tersebut, ada dua provinsi otonom di Yugoslavia, yaitu Kosovo dan Vojvodina.

Yugoslavia berdiri setelah runtuhnya kerajaan yang dipimpin oleh Raja Peter II. Awalnya, Yugoslavia berusaha untuk dekat dengan blok timur di era perang dingin. Namun, adanya hubungan yang merenggang antara Tito dan Stalin di tahun 1948 membuat Yugoslavia cenderung netral. Sebagai salah satu negara pendiri Gerakan Non-Blok, Yugoslavia juga merenggangkan ekonominya dari yang sepenuhnya tersentralisasi di negara menjadi ekonomi pasar sosialis.

Sehubungan dengan meninggalnya Josip Broz Tito di tahun 1980, ekonomi Yugoslavia pun mengalami penurunan. Angka pengangguran menignkat dan inflasi terjadi. Ketidakstabilan ini pun diperparah dengan adanya gerakan separatis nasionalisme etnik yang terjadi di tahun 1980 hingga awal 1990-an. Terdisintegrasi di tahun 1992, Yugoslavia pun terpisah menjadi beberapa negara berbeda, yaitu Kroasia, Slovenia, Republik Makedonia, Bosnia dan Herzegovina, Serbia, dan Montenegro.

Negara yang Masih Menganut Ideologi Komunisme

Meskipun Uni Soviet telah runtuh di tahun 1991, pengaruh komunisme masih ada di beberapa negara sampai saat ini, terutama ketika berbicara dalam konteks politik. Bahkan, ideologi politik komunisme masih menjadi ideologi utama di beberapa negara berikut ini.

Tiongkok

Tiongkok menjadi negara komunis paling besar di dunia saat ini. Meskipun secara ekonomi Tiongkok dapat dibilang liberal dan kapitalistik, sistem politik pemerintahan yang dianut masih komunis dengan sistem partai tunggal Partai Komunis Tiongkok. Xi Jinping, sebagai sekretaris jenderal partai, juga menjadi presiden dari Tiongkok. Sistem satu partai dan pengambilan kebijakan yang masih tersentralisasi di Xi Jinping dan elit-elit di sekitarnya membuat negara ini masih dapat dikategorikan sebagai negara komunis.

Korea Utara

Selain Tiongkok, negara yang juga terkenal dengan ideologinya yang masih komunis adalah Korea Utara. Kini, negara ini dipimpin oleh Kim Jong Un. Tingkat komunisme di Korea Utara juga masih meliputi seluruh aspek kehidupan, seperti ekonomi yang tersentralisasi, pengambilan kebijakan yang tersentralisasi di Kim Jong Un, dan informasi yang masih dikontrol secara ketat oleh negara. Meskipun terkesan ‘menyeramkan’ dan ‘dingin’, Korea Utara terlihat sedang melunak dan mencoba lebih terbuka dalam beberapa waktu terakhir.

Kuba

Kuba adalah negara komunis yang terletak di Amerika Tengah. Dengan nuansa latin yang begitu kental, Kuba dipimpin oleh Raul Castro yang juga menjadi sekretaris utama dari Partai Komunis Kuba. Kuba menganut konstitusi tahun 1992, yaitu konstitusi yang berisikan bahwa Kuba merupakan negara yang berlandaskan pemikiran Jose Marti dan ide-ide sosial dan politik dari Marx, Engels, dan Lenin. Sebagai negara komunis, tidak ada partai politik lain yang secara resmi diizinkan berdiri di Kuba selain Partai Komunis Kuba.

Laos

Laos, salah satu negara anggota ASEAN, juga merupakan satu dari beberapa negara yang masih menganut komunisme. Di negara ini, satu-satunya partai resmi adalah Partai Revolusioner Rakyat Laos. Negara ini dipimpin oleh Presiden Bounnhang Vorachith, yang juga menjadi Sekretaris Jenderal Partai Revolusioner Rakyat Laos. Sedangkan Perdana Menteri Laos, Thongloun Sisoulith, juga anggota dari Politbiro Partai Revolusioner Rakyat Laos.  Sebagai negara komunis, pengambilan kebijakan Laos terpusat di 11 anggota Politbiro dan 61 anggota Komite Pusat Partai Revolusioner Rakyat Laos.

Vietnam

Satu negara komunis lain yang juga berada di Asia Tenggara adalah Vietnam. Komunisme di negara ini meliputi berbagai aspek kehidupan. Sekretaris Jenderal Partai Komunis memimpin berbagai peran dan fungsi administratif. Dalam pemilihan umum, hanya partai yang diakui oleh Partai Komunis Vietnam yang dapat ikut serta dalam pemilihan umum. Terlepas dari komunisme yang masih kental di negara ini, Vietnam sedang mengarah ke arah ekonomi kapitalisme yang lebih terbuka. Komunisme-Kapitalis di Vietnam ini memiliki kemiripan dengan Tiongkok.

Share: Negara-negara yang Pernah dan Masih Menganut Ideologi Komunisme di Dunia