Isu Terkini

Imigran di Jerman: Kisah Sukses di Balik Arus Diskriminasi yang Masih Kental!

Hafizh Mulia — Asumsi.co

featured image

Kabar mengejutkan datang dari pesepak bola asal Jerman, Mesut Oezil. Ia memutuskan untuk pensiun dini dari tim nasional sepak bola Jerman di umur yang masih cukup muda, yaitu 29 tahun. Dalam sebuah surat yang diunggahnya di Twitter, Oezil mengemukakan alasan di balik mengapa ia pensiun. Dirinya menyatakan bahwa ia dijadikan kambing hitam oleh federasi sepak bola Jerman karena latar belakangnya yang merupakan seorang Imigran dari Turki. Ia juga merasa bahwa dirinya tidak pernah dianggap sebagai warga Jerman ‘seutuhnya’, terutama oleh beberapa pihak di federasi sepak bola Jerman, karena latar belakangnya tersebut. Hal inilah yang membuat ia pensiun.

Melihat latar belakang Oezil, tentunya dapat dipahami bahwa Jerman merupakan negara multikultural dari berbagai etnis di dunia. Tidak hanya dari Turki saja, banyak pengungsi politik dari tempat-tempat lain di dunia, seperti dari Suriah, yang melarikan diri ke Jerman karena negara tersebut dianggap cukup ramah dan memberikan kesempatan yang baik bagi para pengungsi untuk merubah nasibnya. Ingin tahu bagaimana kondisi Imigran di Jerman? Berikut ulasannya!

Sejarah Hubungan Jerman dan Imigran

Jerman saat ini, dibandingkan dengan Jerman di zaman Perang Dunia kedua, merupakan dua Jerman yang berbeda sama sekali. Di kala Perang Dunia Kedua, gagasan ultra-nasionalisme Jerman merupakan gagasan yang mendominasi masyarakat Jerman. Dipimpin oleh Adolf Hitler, Jerman merupakan negara yang tidak ramah sama sekali pada imigran. Seluruh orang yang dianggap berbeda dengan pandangan tentang “warga Jerman yang asli” memiliki kemungkinan untuk ditangkap, diusir, atau dibunuh. Usaha ini dilakukan untuk ‘mensucikan’ Jerman dari ras lain selain ras Arya, ras yang dianggap sebagai satu-satunya ras murni yang merepresentasikan Jerman yang asli.

Namun kini, Jerman merupakan salah satu negara yang paling ramah dengan para imigran. Di bawah kepimimpinan Angela Merkel, Jerman menjadi sebuah simbol multikulturalisme dunia. Di tahun 2015, Merkel bahkan menerima hampir satu juta migran dan pengungsi dari negara lain. Hal ini membuat Jerman mendapatkan istilah “Willkommenskultur”, yang memiliki arti budaya yang ramah pada pendatang. Kondisi pemerintahan yang ramah pada pendatang, ditambah adanya kestabilan ekonomi yang kuat di Jerman, membuat banyak orang dari seluruh dunia tertarik tinggal di Jerman. Saat ini, sekitar 20 persen dari warga Jerman asli berlatar belakang imigran.

Latar Belakang Imigran di Jerman

DI Jerman, imigran berasal dari berbagai macam latar belakang. Seperti yang diketahui, hanya 80 persen dari seluruh penduduk Jerman yang tidak memiliki latar belakang imigran. Sisanya, atau sekitar 17 juta orang penduduk, memiliki latar belakang dari luar wilayah Jerman. Dari 17 juta penduduk tersebut, diketahui bahwa kebanyakan dari para imigran memiliki latar belakang Turki, Polandia, atau Rusia. Selain itu, terdapat juga penduduk dari Suriah, Yunani, Romania, dan Italia yang berpindah ke Jerman. Banyaknya latar belakang yang berbeda inilah yang membuat imigran di Jerman mencapai 1/5 dari total penduduk.

Imigran yang Berhasil Sukses dan Terkenal di Jerman

Meskipun masih banyak yang mendiskriminasi para imigran tersebut, hal itu bukan menjadi alasan untuk para migran bermalas-malasan mendobrak struktur yang ada. Justru, hal tersebut memotivasi mereka agar dapat sesukses warga Jerman asli dan membanggakan negara yang kini menjadi tempat tinggalnya tersebut. Orang-orang sukses tersebut pun terkenal dan sukses di berbagai macam ranah, mulai dari sepak bola hingga politik. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Mesut Oezil

Mesut Oezil merupakan seorang pesepak bola berkebangsaan Jerman yang kini bermain untuk klub Arsenal FC di Inggris. Keputusannya yang kontroversial untuk undur diri sebagai pemain tim nasional karena diskriminasi yang diterimanya membuktikan bahwa dirinya sebagai imigran masih belum diterima di masyarakat-masyarakat tertentu. Meskipun begitu, sebelum akhirnya memutuskan untuk pensiun, Oezil telah mengharumkan sepak bola Jerman dengan membawa tim nasional Jerman menjadi juara Piala Dunia 2014. Capaian ini membuktikan bahwa ia telah berhasil melewati diskriminasi tersebut dan membuktikan bahwa sebagai imigran, ia pun tetap mencintai Jerman sebagai kebangsaannya.

2. Cem Oezdemir

Cem Oezdemir. Sumber foto: www.oezdemir.de

Oezdemir merupakan seorang pemimpin partai di Jerman. Sebagai seorang yang memiliki keturunan Turki, Oezdemir merupakan pemimpin partai Jerman pertama yang merupakan keturunan imigran. Sebagai imigran Turki yang lahir dan berkembang di Jerman, Oezdemir merasa bahwa nilai-nilai Jerman asli dan dirinya sebagai imigran bukanlah nilai yang bertabrakan satu sama lain. Selain itu, sebagai pemimpin Partai Hijau, Oezdemir juga memiliki fokus di ranah lingkungan. Ia kini menjadi anggota parlemen Jerman dan menjadi kisah sukses lain bagi seorang migran di Jerman.

3. Alexandra Maria Lara

Alexandra Maria Lara. Sumber: imdb.com

Alexandra Maria Lara merupakan seorang artis yang memiliki latar belakang dari negara Romania. Ia lahir di Bucharest. Di tahun 1983, Alexandra yang baru berumur 5 tahun harus kabur dari Romania dan mengungsi di Jerman bersama keluarganya untuk menghindari rezim komunis Nicolae Causescu. Di tahun 2000, Alexandra masuk ke sekolah akting di Jerman. Dari sini lah ia memulai kehidupannya sebagai seorang artis. Salah satu film Alexandra yang terkenal adalah Downfall dan The Reader.

Share: Imigran di Jerman: Kisah Sukses di Balik Arus Diskriminasi yang Masih Kental!