Kabar gembira datang dari Kerajaan Inggris yang baru aja menyambut kehadiran pewaris tahta baru, yaitu anak ketiga dari Pangeran William dan Kate Middleton. Bayi laki-laki yang belum diberi nama itu lahir pada Senin, 23 April waktu setempat. Beragam prosesi tentunya dilakukan untuk menyambut kelahiran adik Pangeran George dan Putri Charlotte yang menjadi salah satu pewaris tahta kerajaan Inggris itu.
Biasanya nih, ada beberapa cara penyambutan bayi kerajaan di Inggris, salah satunya adalah pembagian koin perak olah kerajaan Inggris untuk seluruh bayi yang lahir di hari yang sama. Koin logam tersebut bergambar St. George dan ilustrasi naga.
Untuk proses pengumuman resminya juga ada prosesnya guys, kayak tembakan penghormatan sebanyak 41 kali tembakan meriam yang dilakukan di Tower London, dan 62 kali tembakan penghormatan yang dilakukan oleh Royal Horse Artillery di Green Park. Kemudian, masih untuk pengumumannya aja nih, disiapin juga pengumuman tertulis dalam bingkai emas dari Istana Buckingham. Jadi, dulunya itu kan pengumuman dilakukan secara tradisional dengan menggunakan secarik kertas, kali ini pengumuman ditempelkan di dalam bingkai emas dan dijaga oleh kuda-kuda di halaman istana.
Nah, itu kan di Inggris, terus di Indonesia gimana sih upacara adatnya pas seorang bayi baru lahir? Yuk simak infonya!
Upacara kelahiran bayi adat Jawa
Dalam menyambut kelahiran bayi, orang Jawa juga punya beberapa upacara penting yang biasa mereka lakukan. Upacara itu tujuannya sebagai ungkapan rasa syukur dan doa untuk bayi dan keluarga agar diberi kesehatan oleh Tuhan.
Nah, beberapa upacara yang biasanya dilakukan oleh masyarakat adat Jawa yaitu mengubur ari-ari. Bagi orang Jawa, ari-ari punya jasa yang cukup besar, oleh sebab itu organ itu bakalan tetap dirawat dan dikubur sedemikian rupa. Upacara mendhem ari-ari ini biasanya dilakukan oleh sang ayah, berada di dekat pintu utama rumah, diberi pagar bambu dan penerangan berupa lampu minyak selama 35 hari (selapan).
Kemudian ada Brokohan, salah satu upacara tradisi Jawa untuk nyambut kelahiran bayi yang dilaksanakan sehari setelah bayi lahir. Kata Brokohan sendiri berasal dari kata barokah-an, yang artinya memohon berkah dan keselamatan atas kelahiran bayi.
Ada juga Puputan yang dilakukan ketika tali pusar yang menempel pada perut bayi udah terputus. Selain itu ada juga Aqiqah dan Selapanan.
Upacara kelahiran bayi di Adat Sunda dengan Adat Jawa, ada mengubur ari-ari yang disebut dengan upacara memelihara Tembuni, Puput Puseur dan Ekah. Tapi perbedaannya, di Sunda ada upacara Nenjrag Bumi, yaitu ritual dengan cara meletakkan anak bayi diatas lantai yang dibuat dari bambu yang dibelah. Kemudian lantai bambu tersebut diinjak dan dihentak-hentakkan sebanyak 7 kali. Hal tersebut merupakan sebuah terapi untuk sang bayi agar tidak mudah kaget dan tidak menjadi sosok penakut.
Ada juga upacara Nurunkeun, yaitu upacara di mana bayi untuk pertama kalinya dibawa ke halaman rumah. Selain itu ada juga ada upacara Cukuran yang bertujuan untuk ngebersihin rambut bayi. Ada pula upacara Turun Taneuh, yang merupakan upacara untuk bayi yang pertama kali menjejakan kakinya ke tanah.
Sedangkan untuk Adat Batak, upacaranya bernama mengharoani, yang artinya menyabut tibanya sang anak. Upacara ini berlangsung dua minggu setelah kelahiran sang anak dan diisi dengan acara makan-makan sang keluarga baru dengan kerabatnya. Dalam acara ini ada juga istilah mamboan aek si unte di mana sanak keluarga yang datang membawakan makanan untuk memperlancar air susu sang ibu.
Selain itu, ada Martutu Aek, di mana pada hari ketujuh kelahiran, bayi akan dibawa ke air pancuran untuk dimandikan. Kemudian, ada mengallang esek-esek,ritual di mana pihak keluarga yang baru punya bayi akan memotong ayam dan memasak nasi untuk acara syukuran. Terakhir, ada pula upacara pemberikan kain ulos oleh kakek atau opung yang biasa disebut dengan ulos parompa.