Hallo guys! Bertepatan sama Tahun Baru Imlek, hal apa sih yang paling bikin kita happy banget pas lagi tahun baruan gini? Yap, apalagi kalo bukan dapetin angpao! Angpao ini, dalam bahasa Mandarin sering disebut hong bao. Memberikan angpao kepada anak atau muda-mudi yang belum menikah merupakan suatu budaya dan juga tradisi masyarakat Tionghoa saat merayakan Tahun Baru Imlek. Yuk, kita kulik sedikit hal-hal menarik terkait angpao ini!
Makna angpao
Angpao pada tahun baru Imlek mempunyai istilah khusus yaitu “Ya Sui”, yang artinya hadiah yang diberikan untuk anak-anak berkaitan dengan pertambahan umur/pergantian tahun. Angpao sendiri arti harfiahnya adalah bungkusan atau amplop merah. Sudah sejak lama, warna merah melambangkan kebaikan dan kesejahteraan di dalam kebudayaan Tionghoa. Namun, makna angpao sebenarnya bukan hanya sekedar perayaan tahun baru Imlek semata. Karena angpao melambangkan kegembiraan dan semangat yang akan membawa nasib baik, sehingga angpao juga bisa dalam perhelatan penting seperti ulang tahun. pesta pernikahan, syukuran rumah baru dan lain-lain yang bersifat suka cita.
Bentuk dan isi angpao
Di zaman dulu, hadiah biasanya berupa manisan, bonbon dan makanan. Karena perkembangan zaman, orang tua merasa lebih mudah memberikan uang dan membiarkan anak-anak untuk memutuskan hadiah apa yang akan mereka beli sendiri.
Tradisi memberikan uang sebagai hadiah Ya Sui ini muncul sekitar zaman Ming dan Qing. Dalam satu literatur mengenai Ya Sui Qian dituliskan bahwa anak-anak menggunakan uang untuk membeli petasan dan manisan. Ternyata tindakan tersebut dipercaya dapat meningkatkan peredaran uang dan perputaran roda ekonomi di Tiongkok pada zaman itu.
Siapa yang berhak menerima angpao?
Di dalam tradisi Tionghoa, orang yang wajib memberikan angpao biasanya adalah orang yang telah menikah. Karena kebudayaan Ang Pao juga berasal dari konsep untuk saling membalas kebaikan diantara sesama, kini angpao juga bisa diberikan kepada, teman, saudari dan kolega kerja untuk menunjukan keharmonisan. Tapi, dalam pemberiannya, angpao memiliki aturan tersendiri. Pertama, angpao harus diberikan dari orang tua kepada orang yang lebih muda dan tidak pernah sebaliknya. Pekerja atau staf biasanya mendapatkan angpao dari ‘Hong Baos’ atau dalam hal ini adalah bos. Bagi yang telah menikah memberikan angpao kepada yang belum menikah. Sedangkan jika seseorang telah berusia 40 tahun dan belum menikah, maka ia tetap diwajibkan memberikan angpao karena dianggap telah dewasa.
Tata cara khusus pemberian angpao
Eitss, memberikan angpao enggak boleh sembarangan, lho! Ada waktu terbaik memberikan angpao yaitu di hari itu atau selama 14 hari dari perayaan Imlek. Selain itu, di dalam angpao sebaiknya diberikan tanda tangan, kesan, dan juga pesan sehingga si pemberi dan yang diberikan akan semakin akrab. Lalu, memberikan angpao jangan sampai dititipkan dan sebaiknya diberikan langsung, sehingga keberuntungan langsung sampai ke tangan penerima dan pemberi.
Nominal uang angpao
Untuk jumlah uang dalam angpao boleh berapapun sesuai dengan kemampuan ekonomi masing-masing. Namun menurut tradisi China, uang angpao tidak boleh mengandung angka 4, misalnya Rp 4.000 atau Rp 40.000 dan seterusnya. Hal itu dikarenakan angka 4 mengandung makna kematian dalam bahasa Mandarin. Selain itu, jumlah uang angpao juga tidak boleh ganjil, guys. Katanya sih, menurut tradisi itu jumlah ganjil merupakan angka sial yang harus dihindari saat memberikan angpao. Terakhir, usahakan jumlah uangnya berakhir dalam angka 8 yang berarti akan meningkatkan keberuntungan. Lumayan ribet juga ya, guys
Menurut tradisi lama, uang angpao yang diterima tidak boleh dibelanjakan, karena dianggap sebagai pemberian Dewa Cai Shen (Dewa Uang). Disarankan, uang angpao disimpan di dalam kantong celana atau di dompet. Hmm…. Gimana tuh kalo uangnya banyak tapi enggak boleh dipake ya guys?? Terus buat apa dong ya? Daripada bingung sendiri, mending simak pendapat dari salah satu Mahasiswi Jurusan Branding di Universitas Prasetiya Mulya, Iviana Nandyanasari Prasetyo yang merayakan Tahun Baru Imlek.
“Kalo misal di keluarga aku sih enggak pernah dilarang (membelanjakan uang angpao), jadi bener-bener bebas mau dipake buat apa aja, Tapi biasanya ada 1 angpao yang disebut angpao kerja. Nah, kalo angpao kerja ini udah kayak didoain diberkati biar kerjaan lancar sepanjang tahun. Jadi, baru boleh dibuka setelah imlek tahun berikutnya. Tapi kalo angpao normalnya sih nggak masalah mau dibelanjain, soalnya kan itu ibarat simbolisasi gitu biar tahun baru dapet berkah berlimpah, yang penting harapannya bukan uangnya”.
Tapi, terlepas dari hal-hal itu, banyak orangtua berpesan, jangan melihat angpao dari jumlah isinya, tetapi lihatlah dari warna merahnya (lambang keberuntungan dan kemakmuran) serta doa yang diberikan.” Nah, semoga di Tahun Baru Imlek ini segalanya menjadi lebih baik dari segi kesehatan, keselamatan, rejeki dan lain-lain. Gong Xi Fa Cai!