Budaya Pop

Mulai Bulan Ini, Rolling Stone Indonesia ‘Tutup Buku’

Winda Chairunisyah Suryani — Asumsi.co

featured image

Kalian ada yang suka mengamati musik dan baca-baca artikel tentang musik? Kalau iya, pasti kalian akrab sama majalah Rolling Stone. Media yang terkenal dengan spesialisasinya di bidang musik dan berbasis di Amerika Serikat itu didirikan di San Francisco, pada November 1967 oleh Jann S. Wenner.

Nama majalah Rolling Stone sendiri terinspirasi dari lagu milik Muddy Waters pada 1948, “Rollin’ Stone.” Pada Mei 2005, majalah Rolling Stone mulai diterbitkan juga di Indonesia oleh PT. A&E Media. Beberapa bulan berselang setelah penerbitan majalahnya, situs resmi RollingStone.co.id juga muncul.

Rolling Stone Indonesia memiliki tempat tersendiri untuk pemberitaan mengenai musik, film, hingga budaya pop. Namun sangat disayangkan, di awal tahun baru ini, melalui situs resminya, Rolling Stone Indonesia mengumumkan bahwa mulai 1 Januari 2018 sudah tidak memegang lisensi untuk beroperasi di wilayah Indonesia.

“Pada hari ini PT A&E Media sebagai penerbit majalah Rolling Stone Indonesia dan situs Rolling Stone Indonesia mengumumkan bahwa mulai 1 Januari 2018 kami tidak memegang lisensi majalah Rolling Stone Indonesia dan situs Rolling Stone Indonesia untuk beroperasi di wilayah Indonesia,” demikian isi pengumuman pada situs Rolling Stone.

Jadi, PT A&E Media selaku pemegang lisensi di Indonesia telah memutuskan untuk tidak memperpanjang lisensi Rollingstone yang berasal dari New York, Amerika Serikat setelah 12 tahun mengisi pemberitaan tentang musik di Indonesia.

“Segala kepemilikan merek di bawah Rolling Stone Indonesia atau yang terhubung dengan Rolling Stone Indonesia telah dikembalikan kepada pemilik merek Rolling Stone di New York, Amerika Serikat, dan Rolling Stone International.” sambung keterangan itu.

Ucapan kekecewaan serta ungkapan terima kasih dari para pembaca pun mulai ramai di media sosial.

@iwan_2112: “Majalah musik yang diksinya mempengaruhi awak ini menyusul media cetak lainnya yang lebih dulu menyesuaikan zamah; beralih ke digital atau…. pamit toal. Senang pernah menjadi pembaca #RollingStoneIndonesia. “

@sonijabluk: “Terimakasih #RollingStoneIndonesia sudah menjadi bacaan wajib selama ini.”

@SINDIKASI_: “Terimakasih untuk tahun-tahun yang penuh inspirasi. Semoga teman #RollingStoneIndonesia bisa lekas menemukan sarana baru untuk bermain, bereksperimen, dan berbagi lebih banyak lagi!”

@audhinafh: 2 tahun belakangan memang tahun yang fantastis buat dunia digital. Tapi buat orang-orang kuno kayak gue, majalah fisik masih penting banget, di tiap genrenya. Terima kasih, #RollingStoneIndonesia.”

Share: Mulai Bulan Ini, Rolling Stone Indonesia ‘Tutup Buku’