Isu Terkini

Sederet Hal Unik Negara Semifinalis Piala Dunia 2018: Belgia dan Perancis

Ramadhan — Asumsi.co

featured image

Belgia dan Perancis akan saling berhadapan di laga semifinal Piala Dunia 2018 di Krestovsky Stadium, Saint Petersburg, Rusia, Rabu, 11 Juli pukul 01.00 dini hari WIB. Jelang laga big match itu, kalian perlu mengenal lebih dekat soal kedua negara.

Ya, Belgia dan Perancis sama-sama memperebutkan satu tiket ke partai puncak pesta sepakbola terbesar dunia empat tahunan itu. Jika Perancis sudah pernah juara dunia satu kali pada 1998, Belgia belum pernah juara sama sekali.

Di luar fakta-fakta sepakbola yang tentu sudah banyak kalian tau, Asumsi akan merangkum sederet fakta-fakta unik yang ada di negaranya Kylian Mbappe (Perancis) dan Eden Hazard (Belgia) itu, apa aja sih? Yuk disimak!

Belgia Jadi Pusat Berlian Dunia

Belgia merupakan negara di Eropa Barat yang berbatasan langsung dengan Perancis, Belanda, dan Laut Utara. Jadi emang negaranya Antoine Griezmann dan kawan-kawan ini tetanggaan ya guys, sama negaranya Marouane Fellaini dkk.

Nah, Belgia sendiri ternyata dikenal sebagai negara yang menjadi pusat berlian dunia. Tak hanya jadi pusat transaksi penjualan saja, negara dengan ibu kota Brussels ini juga memiliki banyak industri pemolesan berlian.

Adalah Antwerp, sebuah kota di Belgia yang sudah menjadi pusat berlian dunia semenjak tahun 1400-an silam. Selain jadi pusat penghasil berlian terbesar di Belgia, Antwerp juga memiliki sebuah pelabuhan dan menjadi pelabuhan terbesar di sana.

Flower carpet di Antwerp, Belgia. Foto: Worldwanderista.com

French Fries dan Cokelat Belgia

Tak hanya terkenal karena berlian saja, Belgia juga dikenal sebagai rumahnya kentang goreng atau kalau orang Belgia menyebutnya ‘Frites’ atau ‘Patat met Mayo’. Hayo guys, kalian pada suka ngemil kentang goreng kan sambil nonton bola? Pasti dong ya.

Nah, orang Belgia sendiri mengklaim bahwa kentang goreng jenis french fries berasal dari negara mereka. Bahkan sejarawan Belgia bernama Jo Gerard menyatakan bahwa resep kentang goreng french fries sudah ada di Belgia sejak tahun 1680.

Selain terkenal karena kentang goreng, sudah jadi rahasia umum juga bahwa Belgia sangat populer karena keberadaan makanan yang disukai hampir semua orang yakni cokelat. Yap, kabarnya Belgia memproduksi cokelat sekitar 220 ton per tahun. Dengan jumlah total produksi tersebut, artinya rata-rata setiap orang di Belgia mengkonsumsi 22 kg cokelat per tahun.

Belgia Jadi Negara Penemu Saxophone

Guys, kalian pasti sering kan denger alunan musik romantis dari Saxophone? Nah, Saxophone itu sendiri berasal dari Belgia dan dibuat oleh seorang pemain clarinet dan pembuat alat musik asal Belgia bernama Adolphe Sax.

Alat musik yang sering dipakai pada musik jazz ini sudah disebut Saxophone sejak awal tahun 1840. Sementara menurut penelitian, Saxophone sendiri lahir pada tahun 1841, namun versi lain menyebutkan bahwa kelahiran Saxophone sendiri lebih tepat pada saat Sax mempatenkan ciptaannya itu pada tahun 1846.

Coklat Belgia. Foto: Robbreport.com

Selain itu, Belgia memang hanyalah sebuah negara kecil jika dibandingkan negara-negara seperti Inggris, Italia, dan Spanyol. Namun, negara yang punya warna bendera merah, kuning, dan hitam itu memiliki tiga bahasa resmi yang digunakan yakni bahasa Belanda, Perancis dan Jerman.

Oh iya, di Belgia juga terdapat landmark bernama Manneken Pis, yang dalam bahasa Perancis disebut ‘Petit Julien’. Manneken Pis sendiri adalah markah tanah terkenal di Brussels, berupa air mancur dengan patung perunggu berbentuk anak lelaki yang telanjang sedang buang air kecil.

Perancis Sebagai Negeri Para Filsuf

Perancis jadi salah satu negara di Eropa yang kaya akan tradisi filsafat. Tokoh-tokoh seperti Michel Foucault, Pierre Bourdieu, Jean-Jacques Rousseau, Émile Durkheim, sampai Jacques Derrida, selalu jadi rujukan bagi pembahasan filsafat termasuk di Indonesia.

Jadi dalam sejarahnya, sebelum terjadi pembaruan sistem pendidikan pada 1970-an silam, ilmu filsafat di Perancis tak hanya sebatas dipelajari di dalam perguruan tinggi saja, seperti yang terjadi di Indonesia, tapi juga di level sekolah menengah.

Maka dari itu, lewat tradisi pembelajaran sejak dini, maka ilmu filsafat mendapatkan porsi yang cukup besar di tingkat perguruan tinggi. Hal itu diharapkan agar kampus-kampus di Perancis bisa menelurkan guru-guru filsafat berkualitas yang nantinya bakal mengajar di sekolah menengah.

Filsuf kontemporer Perancis, Jacques Derrida. Foto: Britannica.com

Dalam hal ini, Victor Cousin (1792-1867), seorang profesor filsafat di Universitas Sorbonne yang pernah menjabat sebagai Menteri pendidikan di Paris memiliki pengaruh penting pada kebijakan pendidikan Perancis.

Berkat pengaruh Cousin juga lah, ilmu filsafat mulai dikenal dan berkembang menjadi sebuah tradisi yang terus berkelanjutan. Cousin juga merupakan pendiri ‘eklektisisme’, sekolah filsafat Perancis yang menggabungkan unsur-unsur idealisme Jerman dan Realisme Skotlandia.

Nah guys, jadi Perancis itu enggak cuma dikenal sebagai negeri romantis karena keberadaan bangunan monumental seperti Menara Eiffel, Monumen Arc de Triomphe, Euro Tunnel (Channel Tunnel), The I Love You Wall, atau Timbunan Batu Bernenez (Cairn of Barnenez) aja ya.

Lebih dari itu, negaranya Raphael Varane, Paul Pogba, sampai Zinedine Zidane ini memang terkenal sebagai negeri para filsuf kenamaan dunia.

Share: Sederet Hal Unik Negara Semifinalis Piala Dunia 2018: Belgia dan Perancis