Isu Terkini

Jutaan Buruh Ancam Mogok Kerja Bila Jokowi Tak Turunkan Harga BBM

Yopi Makdori — Asumsi.co

featured image
Twitter/Partai Buruh

Serikat buruh mengancam akan menggunakan langkah pamungkas guna mendesak pemerintah mengembalikan harga bahan bakar minyak (BBM) seperti semula. 

Presiden KSPI sekaligus Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengatakan, jika sampai akhir Oktober mendatang pemerintah tetap bergeming dengan sejumlah aksi penolakan kenaikan harga BBM, maka pada November sampai awal Desember nanti jutaan buruh bakal melakukan aksi mogok kerja secara nasional.

“Kami mempersiapkan akhir November Partai Buruh dan organisasi serikat buruh, serikat petani, serikat nelayan, miskin kota, buruh migran, guru honorer, kami mempersiapkan pemogokan nasional,” tegas Said Iqbal dalam sebuah konferensi pers daring, Jumat (9/9/2022). 

Konstitusional: Said Iqbal membeber bahwa pemogokan itu akan dilakukan secara konstitusional dengan beralasan undang-undang. Di mana dasar hukumnya termaktub dalam UU Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum. 

“Nanti kami akan lapor pemberitahuan ke aparat nasional. Untuk mogok nasional adalah stop produksi, jadi akan didahulu nanti oleh perundingan-perundingan upah dan kenaikan BBM,” katanya. 

Diikuti jutaan buruh: Said mengancam bahwa aksi mogok nasional itu bakal diikuti sampai lima juta buruh di seluruh Tanah Air. Mereka berasal dari sejumlah pabrik dengan perkiraan sampai lebih dari 15 ribu pabrik. 

“Jadi lima juta buruh akan turun yang berasal dari 15 ribu pabrik di 34 provinsi dan di 400 lebih kabupaten/kota serempak mogok nasional,” ungkapnya. 

Rangkaian aksi: Sebelum sampai ke sana, menurut Said Iqbal pihaknya bakal menggelar serangkaian aksi unjuk rasa nasional untuk menolak pengurangan subsidi terhadap BBM. Mereka akan memobilisasi sejumlah elemen masyarakat untuk melakukan penolakan tersebut. 

“Maka pada awal Oktober sampai pertengahan Oktober, aksi diperluas. Partai Buruh akan mengorganisir dengan buruh, petani, nelayan, mahasiswa. Mula-mula kita bergabung dengan mahasiswa kita organisir, semua aksinya aksi damai,” ujar Said Iqbal.

Said Iqbal memastikan bahwa rentetan aksi itu akan dilakukan secara konstitusional, yang mana akan mematuhi aturan yang berlaku. Seperti memberi pemberitahuan kepada aparat keamanan, menaati ketentuan aksi, serta damai dan tertib. Namun begitu, dia meyakini bahwa sampai akhir bulan ini harga BBM akan kembali seperti semula. 

“Tidak boleh menyerang pribadi pejabat, apalagi presiden. Tidak boleh,” ucapnya.

Baca Juga:

Buruh Akan Terus Gelar Demo hingga Desember 2022 

Buruh: Harga Kontrakan Naik, BLT Tak Ada Manfaatnya 

Buruh Klaim Aksi Serentak di 25 Provinsi Hari Ini

Share: Jutaan Buruh Ancam Mogok Kerja Bila Jokowi Tak Turunkan Harga BBM