Isu Terkini

Buruh Klaim Aksi Serentak di 25 Provinsi Hari Ini

Manda Firmansyah — Asumsi.co

featured image
Twitter/Partai Buruh

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengungkapkan, aksi unjuk rasa hari ini terkonfirmasi diikuti 25 provinsi di seluruh Indonesia. 

Dipusatkan di gedung DPR: Untuk aksi unjuk rasa di Jabodetabek sengaja dipusatkan di gedung DPR RI. Ia mengklaim, aksi unjuk rasa di Jabodetabek diikuti 2.000 orang. 

“Pada hari ini, aksi demonstrasi serempak yang rencananya 34 provinsi terkonfirmasi sekitar 25 provinsi serempak di seluruh Indonesia,” ujar Iqbal dalam siaran Youtube resminya Bicaralah Buruh, Selasa (6/9/2022). 

Aksi lanjutan: Aksi unjuk rasa serentak hari ini hanya merupakan awalan saja. Nantinya, akan ada aksi unjuk rasa lanjutan di berbagai kabupaten/kota di Indonesia hingga Desember 2022. 

Aksi unjuk rasa menyuarakan tiga tuntutan. Pertama, penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Kedua, penolakan Omnibuslaw UU Cipta Kerja. Ketiga, mendesak kenaikan upah buruh 2023 sebesar 10-13%. 

Inflasi: Berdasarkan data hitungan dari KSPI dan organisasi buruh lainnya, inflasi akibat kenaikan harga BBM bisa mencapai 7-8%. Sedangkan, pemerintah mengumumkan inflasi akibat kenaikan harga BBM mencapai 6,8%. Kenaikan harga BBM akan berdampak pada melambung tingginya harga-harga barang hingga makanan. 

Inflasi makanan saat ini, kata dia, sudah tembus 11,5%. Kenaikan harga BBM sebabkan inflasi makanan tembus 20%. Daya beli masyarakat sudah menurun 30%.

Disisi lain, buruh pabrik sudah tiga tahun berturut-turut tidak naik upah minimumnya. Padahal, angka inflasi semakin merangkak naik. Upah buruh tidak akan mengalami kenaikan selama lima tahun ke depan karena Omnibus Law UU Nomor 11 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja.

BLT kurang: Berdasarkan laporan rekan buruh dari 34 provinsi, harga kontrakan sudah mengalami kenaikan sebesar Rp50.000-Rp100.000. Namun, bantuan langsung tunai (BLT) hanya diberikan Rp150.000 per bulan, selama 4 bulan. 

“Yah tidak cukup, itu baru kontrakan, (belum) harga barang, makanan, minuman naik 20% inflasinya. Ongkos transportasi naik 30%. Maka bisa dipastikan mereka kesusahan. (kata mereka) bang kita tidak bisa makan. Apalagi jutaan buruh sudah ter-PHK akibat Covid-19, mana jaring pengaman?,” ucapnya.

Baca Juga:

Ribuan Buruh Mulai Padati Depan Gedung DPR 

Buruh Akan Terus Gelar Demo hingga Desember 2022 

Ribuan Aparat Gabungan Amankan Demo Tolak Kenaikan BBM di DPR

Share: Buruh Klaim Aksi Serentak di 25 Provinsi Hari Ini