Seorang ibu bernama Soimah mengadu ke pengacara Hotman Paris mengenai nasib anaknya yang meninggal di Pondok Modern Darussalam Gontor, Jawa Timur. Soimah merasa anaknya meninggal tidak wajar. Sebab dirinya baru dikabari setelah sekian jam anaknya meninggal.
“Anak saya meninggal di Ponpes Gontor 1 (Jawa Timur) di bawah [wilayah hukum] Polda Jawa Timur,” ucap Soimah, dikutip melalui video yang diunggah akun Instagram Hotman Paris, Senin (5/9/2022).
Telat diberi kabar: Soimah mengatakan, anaknya meninggal pukul 08:05 WIB namun dirinya baru diberi kabar pukul 10:00 WIB. Ada selisih sekian jam dari meninggalnya sang anak hingga pihak pondok pesantren memberi tahu dirinya.
Dugaan kekerasan: Soimah menduga anaknya meninggal gegara tindak kekerasan. Namun, mereka tidak tahu pasti pihak mana yang diduga melakukan penganiayaan terhadap anaknya itu.
“Diduga tindak kekerasan,” katanya.
Banyak darah: Menurut Hotman yang telah melihat foto jasad almarhum, penampakannya cukup mengerikan. Apalagi pihak keluarga mengaku terdapat darah pada jasad almarhum.
“Saya melihat fotonya, meninggalnya itu sangat mengerikan ya. Diduga korban penganiayaan ya,” ujar Hotman.
“Darahnya sampai tumpah, dua kali ganti [kain] kafan saat mau dikuburin,” lanjut pihak keluarga.
Takut lapor polisi: Saat meninggal pihak keluarga segera menguburkan sang anak. Kendati menaruh kecurigaan atas kematian anaknya, pihak keluarga takut melaporkan kasus tersebut ke polisi sebab dirinya merasa takut berhadapan dengan pondok pesantren dengan nama besar itu.
“Karena pertimbangannya kan lembaga besar, Gontor bang,” kata dia.
Kemudian Hotman minta aparat berwajib di wilayah hukum Polda Jawa Timur agar segera mengusut kasus tersebut.
“Bapak Kapolda Jawa Timur mohon dilakukan penyelidikan segara atas meninggalnya anak Ibu Soimah,” ungkap Hotman.
Baca Juga:
Respons Polri terkait 3 Rekomendasi Komnas HAM di Kasus Brigadir J
Polisi Cari Penganiaya Mahasiswa Asing hingga Tewas di Yogyakarta
Kronologi Mahasiswa Timor Leste Dianiaya hingga Tewas di Jogja