Sains

Riset: Pemanasan Global Picu Panen Gandum Lebih Banyak di Beberapa Negara

Yopi Makdori — Asumsi.co

featured image
Antara/Xinhua/Yang Shiyao

Pemanasan global memicu peningkatan hasil panen gandum di sejumlah wilayah. Hal itu terungkap dalam sebuah studi terbaru dari para peneliti di Institut Fisika Atmosfer di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Science/CAS), beserta sejumlah lembaga riset lainnya. 

Para peneliti dari 13 lembaga di seluruh dunia mengungkapkan bahwa di bawah pemanasan suhu 2 derajat Celsius, tingginya fertilisasi karbon dioksida akan mengompensasi naiknya tekanan pemanasan. Hal itu akan menghasilkan peningkatan 1,7 persen dalam hasil panen gandum global. 

Alasan tak turunkan harga: Meski demikian, hasil panen gandum yang lebih banyak tidak akan menghasilkan harga konsumen yang lebih rendah. Menurut penelitian tersebut, hasil panen gandum cenderung meningkat di lintang tinggi dan menurun di lintang rendah. 

Hal tersebut akan menyebabkan harga gandum berubah secara tidak merata, yang meningkatkan ketidaksetaraan yang ada. 

Hasil meningkat: Model tersebut memprediksi bahwa hasil panen akan meningkat di negara dan wilayah berlintang tinggi, seperti Amerika Serikat (AS), Rusia, dan sebagian besar Eropa utara. Namun, di negara-negara seperti Mesir, India, dan Venezuela, hasil panen gandum cenderung turun di beberapa daerah lebih dari 15 persen. 

“Dengan perubahan hasil panen ini, posisi perdagangan tradisional pasar gandum bisa semakin mendalam. Hal ini dapat menyebabkan daerah pengimpor gandum di lintang rendah, seperti Asia Selatan dan Afrika Utara, mengalami lonjakan harga gandum yang lebih sering dan lebih tajam dibandingkan negara-negara pengekspor gandum,” sebut Zhang Tianyi, pemimpin penelitian tersebut dari Institut Fisika Atmosfer, melansir Antara. 

Perubahan-perubahan ini secara lebih lanjut menunjukkan bahwa negara-negara yang mengandalkan impor gandum akan membayar lebih untuk tanaman pangan penting di masa depan, dan harga gandum di pasar global akan menjadi lebih tidak stabil serta memperburuk ketidaksetaraan yang ada. 

Picu kesenjangan: Hal-hal ini juga akan menyebabkan kesenjangan pendapatan yang semakin lebar bagi petani, mengangkat pendapatan eksportir gandum namun menurunkan pendapatan importir, catat studi itu.

Zhang bersama timnya berharap bahwa prediksi mereka akan mendorong aksi global. 

“Membantu meningkatkan swasembada pangan biji-bijian di negara-negara berkembang sangat penting untuk ketahanan pangan global,” katanya. “Ini layak untuk didiskusikan antarnegara dalam kebijakan kolaborasi pertanian internasional di masa depan,” tekannya.

Baca Juga:

YouTuber AS Tuai Polemik usai Klaim Temukan Tengkorak Bigfoot 

Duyung Perairan China Dinyatakan Punah 

Peneliti Sebut Cacar Monyet Lebih Nular Lewat Hubungan Sejenis

Share: Riset: Pemanasan Global Picu Panen Gandum Lebih Banyak di Beberapa Negara