Meski sudah menjalin hubungan sekian tahun lamanya, bisa jadi banyak yang tidak tahu apa kesukaan dan hal yang membuat pasangannya bahagia. Mengenal bahasa cinta (love language) sangat penting untuk bisa menyenangkan pasangan.
Psikolog dari Universitas Airlangga, Ni Made Putri Ariyanti mengatakan, pasangan tidak bisa dipaksa bahagia dengan pelukan jika yang dia butuhkan adalah bantuan.
“Pertengkaran pasangan terjadi karena mereka memiliki bahasa cinta yang berbeda dan tidak mau saling mengerti kebutuhan bahasa cinta dari pasangannya,” ucapnya, dilansir dari Antara.
Jenis bahasa cinta: Terdapat lima jenis bahasa cinta yang bisa dipahami untuk mengenal pasangan lebih dalam dan membuat hubungan semakin awet. Pertama, word of affirmation (kata penegasan). Pasangan akan merasa sangat bahagia saat mendengar ungkapan rasa cinta atau merasa dicintai saat mendapatkan pujian, apresiasi, dan berbagai kalimat afirmasi lainnya. Misalnya, kamu cantik atau I love you.
Kedua, menerima hadiah. Pasangan akan merasa dicintai saat diberikan sesuatu atau memberikan hadiah. Perasaan bahagia dan dicintai ini muncul bukan karena mahalnya hadiah yang diberikan, tetapi niat baik serta usaha untuk mencari dan membeli hadiah.
Ketiga, sentuhan fisik. Pasangan akan merasa dicintai saat melakukan sentuhan fisik atau menunjukkan rasa cinta dengan melakukan sentuhan fisik. Misalnya, memeluk pasangan untuk menunjukkan rasa sayang atau berharap pasangan memeluknya saat merasa sedih.
Keempat, acts of service (tindakan pelayanan). Pasangan akan merasa dicintai saat diberi aksi nyata atau melakukan aksi nyata. Misalnya, saat melihat lelah, pasangan langsung peka dan berinisiatif membereskan rumah. Kelima, quality time (waktu berkualitas). Pasangan akan merasa dicintai saat bisa menghabiskan waktu berdua bersama pasangan, seperti menonton film bersama atau melancong bersama.
Hargai pasangan: Sementara itu, Relationship coach Lex dePraxis mengungkapkan, bahasa cinta (lov language) sangat penting agar dapat menghargai satu sama lain.
“Jadi kalau kita ingin lebih mencintai pasangan kita, sebaiknya menggunakan bahasa yang dia pahami. Kalau kita berbicara dengan bahasa yang disukai sama pasangan kita, pasangan akan lebih menghargai kita. Misalnya bahasa cintanya pasangan kita adalah hadiah. Dia suka sekali menerima hadiah. Kita mesti cari tahu dulu nih. Karena nggak sembarang hadiah dia suka. Jadi harus dicari tahu dulu. Kalau pun ada uang yang mau kita keluarkan, itu sesuai sama yang dia mau,” ujar Lex.
Pengaruhi finansial: Di sisi lain, Nyala Coach Ario Pratomo mengatakan, bahasa cinta juga dapat mempengaruhi finansial. Misalnya, seorang yang memiliki bahasa cinta menerima hadir, jika tidak diatur dengan baik, maka dapat mengganggu keuangan.
“Kalau bahasa cintanya gift, kita juga sering kasih orang. Berusaha kasih orang. Nah ini yang biasanya suka over budget. Itu yang harus dijaga sebisa mungkin. Jadi love language ini juga bisa mengganggu keuangan. Bisa nggak sehat banget kalau pasangannya yang satu love language-nya quality time, yang satu receiving gifts, tapi nggak ada budget-nya. Kalau nggak dijaga ya pasti akan ganggu,” tutur Ario.
Menurut Ario, keterbukaan sangat diperlukan dalam sebuah hubungan. Pasangan pun perlu untuk saling membicarakan keuangan agar dapat mengatur pengeluaran bersama-sama. Ini agar bahasa cinta pun tetap dapat tersalurkan tanpa mengganggu keuangan.
Baca Juga:
Saat China Lakukan Tes PCR ke Ikan-Kepiting