Polri mengaku tengah berkonsentrasi menangani kasus pembunuhan Brigadir J. Hal itu menyusul adanya rumor dugaan bisnis gelap tersangka pembunuhan Brigadir J, Irjen Ferdy Sambo. Sambo juga sempat disebut Menkopolhukam Mahfud Md memiliki pengaruh yang kuat di internal Polri sampai-sampai bak memiliki kerajaan.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menegaskan Polri fokus untuk menuntaskan kasus pembunuhan berencana Brigadir J. Pihaknya memilih untuk mengabaikan isu “Kekaisaran Ferdy Sambo” dan dugaan bisnis gelap Sambo yang dikenal dengan “konsorsium 303.”
“Timsus saat ini fokus untuk pembuktian pasal yang sudah diterapkan adalah 340 subsider 338 juncto 55 dan 56, fokus di situ. Pembuktian secara materiil baik secara formil,” kata Dedi di Jakarta, melansir Antara.
Fokus tangani perkara: Dedi mengatakan Timsus fokus untuk membuktikan perkara tersebut secara formil maupun materil sehingga dapat segera dilimpahkan ke jaksa penuntut umum (JPU).
“Karena itu yang justru akan kami sampaikan ke JPU dan diuji dalam proses persidangan yang terbuka, yang transparan,” ujar Dedi.
Rumor: Sebuah dokumen yang berisi informasi mengenai Kaisar Sambo dan Konsorsium 303, berisi data-data perwira Polri yang terlibat mendukung bisnis ilegal seperti perjudian, prostitusi, tambang ilegal, minuman keras, penyelundupan suku cadang palsu, hingga solar subsidi.
Di dalam dokumen yang tersebar viral di kalangan media dan juga masyarakat, ada narasi yang menuliskan Ferdy Sambo dikenal oleh kalangan bandar judi dengan sebutan “Kaisar Sambo”.
Menteri Koordinator Hukum, Politik dan Keamanan (Mankopolhukam) Mahfud Md sempat menyinggung soal isu tersebut. Mahfud menyebut ada kerajaan Ferdy Sambo di Polri, seperti submabes dan sangat berkuasa.
Baca Juga:
Dua Bukti yang Bikin Istri Sambo jadi Tersangka
Jadi Tersangka, Istri Ferdy Sambo Terancam Hukuman Mati
Deretan Fakta yang Diungkap Mahfud MD tentang Kasus Brigadir J