Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri mengaku begitu
menyoroti kondisi alutsista yang dimiliki Indonesia saat dirinya menyandang
status orang nomor satu di Indonesia.
Putri presiden pertama Indonesia itu bercerita, saat
awal-awal menjabat presiden ia langsung menanyakan Kepala Staf TNI Angkatan
Laut yang saat itu dijabat Laksamana TNI (Purn.) Bernard Kent Sondakh, mengenai
kondisi kapal yang dimiliki satuannya.
“Beliau kasihan loh sebagai KSAL, karena apa? Langsung saya
tanya begini, ‘kapal kita yang bisa jalan itu berapa Pak KSAL?’ beliau diam,
‘jangan bohong sama saya’” ujar Megawati dalam acara Forum Diskusi Denpasar 12
– Napak Tilas Ratu Kalinyamat Pahlawan Maritim Nusantara Edisi 112 yang
disiarkan lewat daring, Kamis (11/8/2022).
Diambil orang Madura: Megawati mengakui dirinya cerewet saat
menjadi presiden. Saat itu ibunda Ketua DPR RI Puan Maharani tersebut meminta
Laksamana Kent untuk memastikan apakah mesin-mesin kapal milik TNI masih bisa
dijalankan. Jika tidak, dia menginstruksikan Laksamana Kent untuk segera
menjalankan perintahnya itu supaya kapal-kapal tersebut tak diambili orang
Madura.
“Jadi masih bisa atau gak dijalankan, kalau gak nanti
diambili orang Madura, dijadikan panci. Dengan segala hormat saya pada saudara
kami dari Madura, itu memang kegiatannya,” katanya.
Usaha Mega: Pada kesempatan itu, Megawati juga menceritakan
usahanya untuk memperbaiki KRI Dewaruci yang mengalami kendala mesin. Dia
sampai menggandeng sejumlah pengusaha untuk memperbaiki kapal itu.
“Itu saya ingat juga ada charity,” katanya.
Megawati juga sampai berkonsultasi dengan ahli kapal dari
Bugis untuk memastikan tingkat kerusakan badan kapal tersebut. Mereka bilang ke
Ketua Umum PDI Perjuangan itu bahwa kayu di badan kapal tersebut masih bagus.
“Jadi jangan ditukar-tukar, jadi hanya diperbaiki mesinnya
saya. Saya tanya loh, jadi jangan sembarangan,” ujar Megawati.
Baca Juga