Permasalahan data pengguna Facebook yang bocor dan disalahgunakan oleh Cambridge Analyctica masih berlanjut. Dalam berbagai kesempatan, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara bilang bahwa pihaknya enggak akan segan-segan untuk menutup akses jejaring sosial paling besar di dunia itu, jika memang benar punya dampak memecah belah bangsa Indonesia.
“Saya punya kepedulian mendalam penggunaan Facebook di kasus Rohingya dan Myanmar itu yang nomor satu. Saya tegas mengatakan bukan di sini saja. Saya tidak punya keraguan untuk take down [memblokir Facebook] kalau itu urusannya adalah provokasi pecahnya NKRI,” ujar Rudiantara pada media setelah pertemuan dengan perwakilan Facebook di Kemkominfo, Senin, 7 Mei.
Untuk kasus penyalahgunaan data oleh Cambridge Analytica sendiri, hingga kini proses audit investigasi yang dilakukan oleh Information Commissioner’s Office (ICO) di Inggris masih juga belum selesai. Di sisi lain, Rudiantara minta Facebook untuk melakukan audit mandiri dalam kasus penyalahgunaan data oleh Cambridge Analytica ini dan enggak cuman menunggu hasil audit yang dilakukan institusi Inggris.
“Audit ini tergantung pada pihak ketiga dalam hal ini otoritas Inggris. Itulah mengapa saya meminta Facebook untuk melakukannya secara pararel. Jadi tidak tergantung pada penyelidikan yang ada di Inggris. Jadi enggak hanya tunggu audit dari otoritas Inggris. Kamu juga lakukan apa untuk memastikan tidak terjadi lagi seperti ini. Jadi itu yang saya minta,” papar Rudiantara.
Dari hasil investigasi ini, Pemerintah Indonesia ingin bisa segera mengetahui data apa saja yang disalahgunakan oleh Cambridge Analytica, dan mengetahui aplikasi nakal apa saja yang bisa mengumpulkan data pengguna. Jika informasi itu telah didapatkan, maka Kemkominfo mampu menargetkan langkah apa yang bisa dilakukan sebagai antisipasi di masa depan.
Kira-kira, kalau Facebook beneran diblokir oleh Menkoinfo, apa ya yang akan terjadi pada hidup kita?
Salah satu fitur yang menarik di Facebook adalah notifikasi jika ada teman kita yang sesama pengguna Facebook sedang berulang tahun. Dari fitur itu, kita bisa memulai basa-basi ngobrol dengan teman lama dengan cara say hi and happy birthday.
Enggak cuma sekedar mengucapkan selamat ulang tahun, bahkan Facebook kini juga punya fitur untuk memberikan gambar bergerak untuk mengucapkan selamat ulang tahun dengan lebih kreatif. Dalam pengaturan di smartphone, alarm atau peringatan ulang tahun teman juga bisa otomatis masuk dalam kalender tanpa kita harus buka Facebook.
Lalu, jika Facebook diblokir, bagaimana kita bisa ingat ulang tahun teman-teman kita?
Salah satu hal yang paling dicari pengguna Faceboook ketika membuka aplikasi berlogo ‘F’ itu adalah ingin mengetahui kabar terkini kerabat kita. Karena biasanya, sanak saudara yang berada nun jauh di sana, masih ada yang rajin mem-posting kegiatan-kegiatan menarik mereka.
Seperti update foto arisan keluarga di kampung, liburan bersama, atau bahkan kabar-kabar yang cukup penting seperti kelahiran atau kematian kerabat jauh.
Lalu, jika Facebook diblokir, kira-kira kabar-kabar terbaru bisa kita kepoin dari mana ya?
Yang cukup membuat Facebook masih terus hangat berada di tengah-tengah masyarakat Indonesia adalah wadah untuk beradu argumen. Facebook adalah media yang cukup lengkap, ia bisa membagikan tulisan panjang, video, foto, mampu mengirim pesan, ada akses membuat grup, dan masih banyak lagi kemampuan yang tidak dimiliki banyak media sosial lainnya.
Tapi yang paling seru adalah, hingga kini kita masih sering melihat pengguna satu dengan pengguna lainnya saling beradu argumen di kolom komentar dalam satu postingan. Adu argumen memang baik untuk saling bertukar pikiran, asal jangan sampai dijadikan tempat mencari musuh.
Lalu, jika Facebook enggak ada, wadah kita untuk beradu argumen jadi berkurang, deh.