Sebua pesawat kargo mengangkut 11 ton senjata jatuh di Yunani Utara. Pesawat yang mengangkut senjata hingga ranjau darat itu hendak terbang ke Bangladesh.
Orang-orang yang tinggal dalam jarak dua kilometer dari lokasi jatuhnya Antonov-12 telah diperingatkan untuk tetap berada di dalam rumah. Pesawat itu terbang dari Serbia ke Yordania ketika jatuh pada Sabtu (16/7/2022) malam di dekat kota Kavala, menewaskan delapan orang di dalamnya. Pesawat terbakar dan terlihat bola api besar saat jatuh.
Masih identifikasi TKP: Drone digunakan untuk mensurvei lokasi reruntuhan. TV pemerintah Yunani melaporkan, tentara, ahli bahan peledak, dan staf Komisi Energi Atom Yunani tidak mendekati lokasi sampai dianggap aman.
“Pengukuran (udara) saat ini tidak menunjukkan apa-apa tetapi tetap saja ketidakstabilan di lapangan diamati. Dengan kata lain, asap dan panas yang kuat, serta zat putih yang tidak kami kenali, jadi tim angkatan bersenjata khusus harus memberi tahu kami apa itu dan apakah kami bisa memasuki lapangan,” ujar Letnan Jenderal Marios Apostolidis, dari Brigade Pemadam Kebakaran Yunani Utara, dilansir dari BBC.
Pilot dilaporkan telah meminta pendaratan darurat di bandara Kavala di Yunani, karena masalah mesin tak lama setelah lepas landas. Akan tetapi, tidak dapat mencapai landasan.
Saksi mata: Pesawat itu diketahui sekitar pukul 22:45 waktu setempat (19:45 GMT) oleh warga. Aimilia Tsaptanova, salah satu saksi mata mengaku bersyukur bahwa itu tidak menabrak rumahnya.
“Itu penuh dengan asap, ada suara yang tidak bisa saya gambarkan dan itu melewati gunung. Itu melewati gunung dan berbelok dan menabrak ladang. Ada api, kami takut. Banyak mobil datang, tetapi mereka tidak bisa mendekat karena ada ledakan terus menerus,” ucapnya.
Angkut senjata-ranjau: Menteri Pertahanan Serbia Nebojša Stefanovic mengatakan, pesawat itu mengangkut hampir 11 ton (11.000 kg) senjata buatan Serbia ke Bangladesh.
Namun, ada laporan yang saling bertentangan tentang jenis senjata apa yang ada di dalamnya. Itu termasuk ranjau mortir dan pelatihan (ranjau). Ia mengklaim, memiliki semua izin yang diperlukan sesuai dengan peraturan internasional.
Untuk pelatihan tentara: Seorang direktur dari pedagang senjata Valir mengatakan, ada ranjau darat di dalamnya. Namun, juru bicara kantor hubungan masyarakat militer Bangladesh mengatakan, bahwa pesawat itu berisi mortir yang dibeli dari Serbia untuk pelatihan tentara dan penjaga perbatasan.
Pesawat, yang akan berhenti di Yordania, Arab Saudi dan India sebelum mencapai tujuan akhirnya di Dhaka, ibu kota Bangladesh, dioperasikan oleh Meridian, sebuah maskapai kargo Ukraina. Awak kapal diketahui berkebangsaan Ukraina.
Baca Juga:
Polri Selidiki Penyimpangan Dana Korban Kecelakaan Lion Air Oleh ACT