Presiden Rusia Vladimir Putin menantang negara-negara Barat untuk bertempur di medan peperangan. Puting mengatakan, mereka belum memulai “operasi khusus” di Ukraina dengan sungguh-sungguh.
“Mereka ingin mengalahkan kita di medan perang. Nah, apa yang bisa saya katakan? Biarkan mereka mencoba,” katanya saat berbicara di hadapan anggota Duma, parlemen Rusia, pada Kamis (7/7/2022), melansir Anadolu Agency.
Dianggap jadi ragedi: Putin mengatakan pertempuran pihaknya dengan blok Barat akan menjadi tragedi bagi rakyat Ukraina. Namun, dia melihat tanda-tandanya akan menjurus ke sana.
“Kami telah mendengar banyak bahwa Barat ingin bertarung dengan kami hingga Ukraina terakhir. Ini adalah tragedi bagi rakyat Ukraina, tetapi tampaknya semuanya menuju ke arah ini,” kata Putin.
Rusia siap damai: Kendati demikian, dia menegaskan bahwa Rusia tetap siap untuk pembicaraan damai.
“Mereka yang menolak dialog seharusnya tahu negosiasi hanya akan semakin sulit bagi mereka seiring berjalannya waktu,” tambahnya.
Barat agresif: Selama bertahun-tahun Putin memandang Barat telah mengejar “kebijakan agresif eksklusif” terhadap Rusia. Usulan Rusia untuk menciptakan sistem keamanan yang setara dan kerja sama dalam masalah rudal anti-balistik ditolak dan peringatan tentang tidak dapat diterimanya ekspansi NATO diabaikan.
Putin menolak tuduhan memulai perang di Ukraina, dia justru menekankan bahwa Barat mengorganisir dan mendukung kudeta bersenjata terhadap rezim pro-Kremlin di Ukraina pada tahun 2014. Kata Putin, kudeta itu yang menyebabkan pihaknya melancarkan operasi khusus di wilayah Ukraina.
“Jika Barat ini ingin memprovokasi konflik untuk pindah ke tahap baru perjuangan dengan Rusia, ke tahap baru menahan negara kita, maka kita dapat mengatakan bahwa itu telah berhasil sampai batas tertentu. Perang telah dilepaskan, dan sanksi telah dijatuhkan. Dalam kondisi normal, mungkin akan sulit untuk melakukan ini,” katanya.
Tuduhan Putin: Putin mengatakan sanksi itu tidak hanya ditujukan untuk memukul ekonomi Rusia tetapi juga untuk menabur perselisihan dan kebingungan di Rusia dan menurunkan moral rakyatnya. Tetapi Putin menegaskan hal itu tidak ada yang berhasil dan tidak akan berhasil.
Pertempuran di Ukraina, menurut Putin akan menjadi awal transisi dari egosentrisme Amerika liberal-globalis ke dunia yang benar-benar multipolar, dunia yang tidak didasarkan pada aturan egois yang diciptakan oleh seseorang untuk diri mereka sendiri.
“Bukan pada standar ganda munafik, tetapi tentang hukum internasional, tentang kedaulatan rakyat dan peradaban yang sebenarnya, atas keinginan mereka untuk menjalani takdir sejarah kita, nilai-nilai dan tradisi kita, dan untuk membangun kerja sama atas dasar demokrasi, keadilan, dan kesetaraan,” katanya.
Baca Juga: