Eksklusif

Respons Ganjar Usai Namanya Masuk Radar NasDem

Yopi Makdori — Asumsi.co

featured image
Dok. Asumsi

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadi salah satu nama yang masuk dalam radar bakal calon presiden yang diusulkan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem. Menanggapi hal itu, Ganjar mengaku menghormati aspirasi yang datang dari internal NasDem tersebut. 

Komunikasi: Namun begitu, dia menyadari bahwa dirinya masih bagian dari PDI Perjuangan. Jika memang NasDem berniat meminangnya, Ganjar mengaku bakal meminta arahan dari para petinggi di partainya.

“Ada orang yang mengusulkan, saya hormat. Agar saya menghormati partai NasDem. Terhormat dong, nama saya. Kan saya orang partai cuma saya, yang lain bukan orang partai. Tapi kedua, saya punya rumah. Dalam etik politik, tentu saya akan bicara. Aku bilang bapak-ibuku dulu ya. Dalam konteks PDI-Perjuangan, aku bilang ibuku dulu dong. Kalau mau nikah kan pasti ngomong sama orang tua dong. Kalau nggak, jadi kawin lari,” ujar Ganjar dalam sesi wawancara dengan Pangeran Siahaan, Sabtu (25/6/2022).

Hormati PDI Perjuangan: Ganjar juga mengaku begitu menghormati PDI Perjuangan sebagai partai yang ia sebut sebagai rumah. Dirinya tak mungkin begitu saja mencampakkan partai yang telah membesarkannya itu. 

“Jadi itu dua-duanya saya hormati dengan cara itu, agar kelak kemudian juga komunikasi antar anak bangsa yang terhimpun dalam partai politik itu, kelak kemudian selesai, tidak ada dendam, kemudian membangun secara bersama-sama. Praktiknya? Pak Prabowo, Mas Sandi, ya sama Pak Presiden jadi menteri. Dengan satu harapan, gerbongnya ikut. Faktanya, tidak semua gerbongnya ikut,” katanya. 

Koalisi: Ganjar berpandangan bahwa partai memang perlu berkoalisi. Menurutnya tidak bisa partai tunggal dapat menjalankan pemerintahan sendirian. Kerja sama juga merupakan amanat dari Pancasila, yakni bersatu. 

“Begini, Mas, republik ini besar ya. Maka tidak mungkin diurus sendiri. Sampe hari ini, politik tidak ada yang single majority. Tidak ada, kecuali era Golkar waktu itu. Maka menurut saya, dalam konteks ber-Pancasila itu, ada persatuan Indonesia,” tuturnya. 

Peran vital partai: Ganjar juga mengamini bahwa partai berperan cukup vital dalam menopang roda pemerintahan. Dia mencontohkan saat kali kedua dirinya menduduki jabatan gubernur Jawa Tengah, di mana partai-partai lain turut mengusungnya karena PDI Perjuangan tak bisa sendirian dalam memenangkan kembali dirinya di jabatan tersebut. 

Partai, kata Ganjar, merupakan sumber rekrutmen para kader yang bisa mengantarkannya ke posisi sekarang. 

“Saya periode pertama jadi gubernur hanya diusung oleh PDI Perjuangan. Tapi periode kedua saya, nggak. PDI-Perjuangan, Partai Demokrat, NasDem, Golkar, itu dukung saya. Apa artinya? Dalam politik, tentu dalam konteks relasi politik untuk ngurus pemerintahan, partai-partai inilah yang memang sebagai sumber rekrutmen kader, agregasi, pengusung, pengusul, mereka faktanya. Maka saya sampaikan, satu, kita mesti berkomunikasi dong. Soal nggak sepakat nggak apa-apa, tapi kan mesti komunikasi. Bahasa kita, silaturahmi. Bahasa kita adalah ngobrol. Bahasa kita adalah ngopi,” tandasnya.

Dilirik Nasdem: Nama Ganjar Pranowo menjadi salah satu nama yang diusulkan oleh pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem sebagai bakal calon presiden yang akan diusung untuk Pemilu 2024. 

Tidak hanya Ganjar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga turut masuk dalam radar NasDem. Di samping juga ada nama Menteri BUMN Erick Thohir, Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa, KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman dan Ridwan Kamil. 


Saksikan wawancara selengkapnya di kanal YouTube Asumsi.

Baca Juga:

Ganjar Komentari Tagar Save Wadas 

Respons Ganjar Terus-terusan Dikaitkan Pilpres 2024 

Ganjar Respons Kritik Angka Kemiskinan di Jateng

Share: Respons Ganjar Usai Namanya Masuk Radar NasDem