Video dua warga Amerika Serikat (AS) yang hilang saat berperang di Ukraina pekan lalu ditayangkan di televisi pemerintah Rusia pada Jumat (17/6/2022). Itu membenarkan bahwa orang-orang itu telah ditangkap dan menimbulkan kekhawatiran akan keselamatan mereka.
Nasib tentara bayaran: Andy Huynh (27), dan Alexander Drueke (39), hilang di dekat kota perbatasan timur laut Kharkiv.
Kepada NBC News, tunangan Huynh, Joy Black (21) mengatakan, salah satu temannya telah memberitahunya bahwa keduanya berpisah dalam sebuah misi dan kehilangan kontak. Huynh adalah mantan Marinir AS yang meninggalkan kesatuan pada tahun 2018.
Sempat tak diketahui: Nasib mereka tidak diketahui sampai Jumat (17/6/2022), ketika video itu disiarkan di RT, sebuah jaringan televisi internasional yang dikendalikan negara, yang melaporkan bahwa keduanya ditahan oleh pasukan separatis yang didukung Moskow di wilayah Donbas di Ukraina timur.
Berbicara dari apa yang tampak seperti kantor, Drueke mengirim pesan kepada ibunya, Lois, menyebutkan anjingnya, seekor mastiff bernama Diesel, sebelum menandatangani dengan mengedipkan mata.
“Bu, saya hanya ingin memberitahu Anda bahwa saya masih hidup dan saya berharap dapat kembali ke rumah secepat mungkin. Jadi, cintailah Diesel untukku. Aku mencintaimu,” ujar Drueke.
Kepada The Associated Press, Bibi Drueke, Diana Shaw, mengatakan video itu menyertakan kata kunci dan isyarat yang telah dia buat dengannya sebelumnya. Ia tahu bahwa itu memang Drueke dan dia baik-baik saja.
Lois Drueke mengaku terakhir kali mendengar kabar dari putranya pada Rabu (8/6/2022). Drueke telah melayani dua tur di Irak, yang terakhir sebagai penembak utama di Baghdad pada 2008-2009.
Respons AS: Para pejabat AS telah melihat foto dan video dari dua warga AS yang dilaporkan ditangkap oleh pasukan militer Rusia di Ukraina.
“Kami memantau situasi dengan cermat dan hati kami tertuju pada keluarga mereka selama masa sulit ini. Kami berhubungan dengan pihak berwenang Ukraina, Komite Palang Merah Internasional dan dengan keluarga itu sendiri. Warga AS tidak boleh melakukan perjalanan ke Ukraina karena konflik bersenjata yang aktif,” Juru bicara Departemen Luar Negeri AS.
Baca Juga:
Fakta di Balik Viral Momen Canggung Presiden Ukraina dan Prancis
Jurnalis Rusia Jual Hadiah Nobel Perdamaian untuk Anak-anak Ukraina