Internasional

Penembakan Massal Terjadi Lagi di AS, 2 Orang Tewas di Gereja Alabama

Manda Firmansyah — Asumsi.co

featured image
ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Mohatt/foc

Sebanyak dua orang tewas dan satu terluka dalam insiden
penembakan massal di Alabama, Amerika Serikat (AS) pada Kamis (16/6/2022)
malam. Seorang pelaku penembakan di Gereja Episkopal Saint Stephen, Vestavia
Hills, ditahan.

“Korban yang terluka dirawat di rumah sakit, dan kondisinya
tidak segera diketahui. Seorang tersangka memasuki pertemuan gereja kelompok
kecil dan mulai menembak,” ujar Kapten Shane Ware dari Departemen
Kepolisian Vestavia Hills, dilansir dari New York Times.

Makan malam: Menurut kalender di situs web gereja,
penembakan terjadi ketika ‘Boomers Potluck Dinner’ sedang berlangsung. “Itu
seharusnya menjadi malam yang santai tanpa agenda. Tidak akan ada acara, cukup
makan dan ada waktu untuk bersilaturahmi,” demikian bunyi iklan acara tersebut.

Gubernur Alabama Kay Ivey menyebut, penembakan itu sebagai
‘kehilangan nyawa yang tragis’. “Ini seharusnya tidak pernah terjadi – di
gereja, di toko, di kota atau di mana pun,” ucapnya.

Serangkaian penembakan massal: Penembakan itu terjadi di
tengah ledakan kekerasan senjata di seluruh negeri. Misalnya, pembantaian di
sekolah dasar di Uvalde, Texas, yang menewaskan 19 anak dan dua guru, serta
serangan rasis di supermarket Buffalo yang mana seorang pria bersenjata kulit
putih membunuh 10 orang kulit hitam.

Penembakan massal berturut-turut mendorong masalah kekerasan
senjata ke permukaan di Washington. Kongres sedang mencoba untuk memajukan
kesepakatan bipartisan pada serangkaian langkah-langkah keamanan senjata yang
sempit. Ini termasuk pemeriksaan latar belakang yang ditingkatkan untuk memberi
pihak berwenang waktu untuk memeriksa catatan kesehatan remaja dan mental dari
setiap calon pembeli senjata di bawah usia 21 tahun.

Pendeta Kelley Hudlow dari Keuskupan Episkopal Alabama telah
pergi ke gereja tepat ketika mendengar tentang penembakan itu. Ketika tiba,
Hudlow melihat jemaat gereja dan anggota komunitas lainnya berdoa bersama,
sedangkan beberapa saksi berbicara kepada pihak berwenang.

“Semua orang cukup shock. Ini tidak seperti yang Anda
pikirkan akan terjadi di sini,” tuturnya.

Baca Juga

Share: Penembakan Massal Terjadi Lagi di AS, 2 Orang Tewas di Gereja Alabama