Teknologi

Laba Bersih Moncer, TBS Energi Fokus Rambah Sektor Kendaraan Listrik

Yopi Makdori — Asumsi.co

featured image
Asumsi/Yopi

Perolehan laba bersih PT TBS Energi Utama Tbk (TBS) tahun 2021 mengalami lonjakan hingga 83,2 persen dibanding tahun sebelumnya. Direktur PT TBS Energi Utama Tbk (TBS), Alvin F Sunanda mengatakan, perolehan laba bersih perusahaannya mencapai 65,6 juta dolar. 

“Tercatat dalam pembukuan terakhir 31 Desember 2021, TBS telah memperoleh pendapatan sebesar 462.7 juta dolar AS meningkat 39,4 persen dibanding tahun lalu. Selain itu TBS juga berhasil mencetak laba bersih sebesar 65,6 juta dolar AS meningkat 83.2 persen dari tahun lalu,” jelas Alvin F Sunanda dalam keterangan resmi usai menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT TBS Energi Utama Tbk (TBS) di Soehanna Hall, The Energy Building, Jakarta, Rabu (8/6/2022). 

Fokus energi hijau: Alvin mengatakan, sebagian besar dari laba tahun berjalan akan digunakan untuk memperkuat permodalan jangka panjang dan pertumbuhan bisnis. Serta rencana investasi perusahaan khususnya di energi terbarukan dan kendaraan listrik.

Target: Wakil Direktur Utama TBS, Pandu Patria Sjahrir menyampaikan kinerja perseroan di tahun 2021 yang sangat positif ini merupakan fondasi bagi pihaknya dalam mewujudkan komitmen pengembangan bisnis yang berbasis sustainability atau berkelanjutan. 

“Kami sudah menetapkan target untuk mencapai carbon neutral di tahun 2030 dan untuk mencapai target tersebut kami berkomitmen untuk menggunakan pendapatan kami diinvestasikan ke sektor-sektor energi baru dan terbarukan termasuk kendaraan listrik, yang ramah lingkungan,” papar dia. 

Serius kembangkan: Di tahun 2021 kemarin, pihaknya sudah mewujudkan kerja sama joint venture untuk kendaraan listrik, Electrum. Artinya, kata Pandu, TBS sangat serius melihat ke depan, untuk bertransformasi menuju energi hijau. 

Dalam rangka mendorong transformasi dan memperkuat jajaran manajemen, Pandu menerangkan, dalam RUPST juga disetujui pengangkatan Juli Oktarina sebagai direktur baru. Sebelumnya, Juli Oktarina merupakan direktur anak perusahaan TBS. 

Sesuai dengan tujuan besar perusahaan, susunan direksi yang baru ini diharapkan dapat lebih memperkuat struktur organisasi TBS dalam menghadapi kondisi pasar yang dinamis dan dapat mengoptimalkan seluruh sumber daya untuk menghasilkan kinerja terbaik,” ujarnya. 

Right Issue : Lebih lanjut, agenda yang juga menjadi pokok pembahasan dalam RUPSLB latah terkait dengan persetujuan penambahan modal perseroan melalui mekanisme Penawaran Umum Terbatas dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Right Issue). 

Sebelumnya, Right Issue telah disetujui dalam agenda RUPSLB di tahun 2021 lalu, namun memperhatikan kondisi pasar di tahun lalu, TBS bermaksud untuk menunda pelaksanaan Right Issue ini untuk dilaksanakan dalam periode 2022-2023. TBS bermaksud untuk menggunakan dana bersih hasil Right Issue tersebut untuk memperkuat struktur permodalan perseroan, yaitu membiayai investasi perseroan dan kegiatan perseroan secara umum (general corporate purposes). 

Rencana jangka panjang transisi energi TBS bakal memerlukan struktur permodalan yang kuat dan akuntabel. Pihak TBS mengharapkan berbagai rencana dan langkah yang telah disetujui dalam agenda RUPST dan RUPSLB ini dapat mempercepat proses TBS menjadi pelopor transisi bisnis hijau di Indonesia Hal itu sejalan dengan komitmen Pemerintah Republik Indonesia untuk mencapai Net Zero Emission di tahun 2060 mendatang.

Baca Juga:

Tesla Bikin Pabrik Mobil Listrik di Jateng

Elon Musk Ingin Pecat 10 Persen Karyawan Tesla 

Pandemi Covid-19 Lahirkan Ratusan Orang Kaya Baru

Share: Laba Bersih Moncer, TBS Energi Fokus Rambah Sektor Kendaraan Listrik