Wisatawan yang hendak berkunjung ke Candi Borobudur terpaksa
harus merogoh kocek lebih dalam. Harga tiket berlibur Candi Borobudur akan
semakin mahal. Biaya untuk masuk ke Kawasan Candi Borobudur memang akan tetap
mengikuti harga yang sudah berlaku.
Namun, biaya untuk wisatawan yang ingin naik ke Candi
Borobudur akan bertambah. Harganya mengalami kenaikan menjadi menjadi Rp750
ribu untuk turis lokal dan USD100 untuk turis mancanegara. Bahkan, kuota turis
yang diperbolehkan nak ke Candi Borobudur akan dibatasi hanya 1.200 orang per
hari.
Alasan kenaikan harga: Menteri Koordinator Kemaritiman dan
Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, alasan akan menaikkan harga
tiket Candi Borobudur.
“Langka ini kami lakukan semata-mata demi menjaga kelestarian
kekayaan sejarah dan budaya Nusantara,” ucapnya dalam dalam akun Instagram
pribadinya @luhut.pandjaitan.
DPSP: Selain itu, kawasan konservasi dan pariwisata Candi
Borobudur bukan hanya menjadi salah satu dari lima destinasi wisata super
prioritas (DPSP). Akan tetapi, Luhut menilai Candi Borobudur juga merupakan
destinasi wisata berkualitas.
Diketahui, terdapat lima DPSP yang telah mulai dipersiapkan.
Yaitu, Danau Toba di Sumatera Utara, Borobudur di Jawa Tengah, Mandalika di
Nusa Tenggara Barat (NTB), Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT), dan
Likupang di Sulawesi Utara.
Lapangan kerja baru: Nantinya, kata dia, semua turis juga
diwajibkan menggunakan tour guide dari warga lokal sekitar kawasan Borobudur.
Ini dilakukan untuk menyerap lapangan kerja baru. Tentunya, sekaligus
menumbuhkan sense of belonging (perasaan memiliki) terhadap kawasan cagar
budaya itu.
“Sehingga rasa tanggung jawab untuk merawat dan melestarikan
salah satu situs sejarah Nusantara ini bisa terus tumbuh dalam sanubari
generasi muda di masa mendatang,” ucapnya.
Energi ramah lingkungan: Luhut mengatakan, penerapan prinsip
ekonomi biru, hijau, dan sirkular sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Mulai hari ini, kata dia, akan dilaksanakan uji coba penggunaan bus listrik
sebagai shuttle bus (layanan transportasi dengan kapasitas penumpang lebih
sedikit dibandingkan bus biasa) kendaraan pariwisata.
Rute perjalanan shuttle bus ini meliputi
Borobudur-Malioboro-Prambanan. Luhut mengklaim penggunaan kendaraan listrik dan
EBT (energi baru terbaruan) akan semakin mempertegas komitmen Indonesia dalam
penggunaan energi ramah lingkungan.
“Sambatan dalam bahasa jawa yang berarti gotong royong
adalah prinsip yang kami pakai untuk bersama-sama mengembangkan konsep Candi
Borobudur sebagai laboratorium konservasi cagar budaya bertaraf internasional,”
tuturnya.
Baca Juga