Amerika Serikat (AS) akan mengirim sistem roket jarak
menengah berteknologi tinggi ke Ukraina. Para pemimpin Ukraina meminta senjata
penting itu untuk menghentikan kemajuan invasi Rusia di wilayah Donbas. Sistem
roket tersebut merupakan bagian dari bantuan keamanan AS senilai 700 juta dolar
untuk Ukraina.
Sistem roket canggih: Pasukan Ukraina membutuhkan pelatihan
tentang sistem baru tersebut, yang biasanya menghabiskan waktu 1-2 minggu.
Presiden AS Joe Biden mengatakan, sistem roket dan amunisi yang lebih canggih
memungkinkan Ukraina lebih tepat (presisi) dalam menyerang sasaran utamanya di
medan perang. Harapannya, Ukraina dapat mencegat artileri dan merebut berbagai
kota dengan pertempuran sengit, seperti Severodonetsk.
Di sisi lain, Rusia menganggap perlu segera menguasai kota
Severodonetsk untuk merebut Donbas, sebelum lebih banyak senjata Barat tiba
untuk memperkuat pertahanan Ukraina. Severodonetsk terletak 145km (90 mil)
selatan perbatasan Rusia, wilayah Donbas Luhansk terakhir yang berada di bawah
kendali Ukraina.
“Kami tidak mendorong atau memungkinkan Ukraina untuk
menyerang di luar perbatasannya. Kami tidak ingin memperpanjang perang hanya
untuk menimbulkan rasa sakit di Rusia,” ujar Biden dalam esai yang diterbitkan
di The New York Times, Selasa (31/5/2022), dilansir dari Aljazeera.
Kelebihan: Sistem roket artileri mobilitas tinggi tersebut
merupakan varian dari sistem roket multi-peluncuran jarak jauh. AS mengirim
empat sistem peluncuran roket ke Ukraina. Seorang pejabat senior Ukraina
mengaku tetap sangat khawatir, terutama karena pengiriman tersebut hanya
sejumlah kecil saja. “Yang berarti mereka belum akan membuat perbedaan besar,”
ucapnya, dilansir dari NBC News.
Rudal sistem roket multi-peluncuran jarak jauh biasanya
memiliki jangkauan hingga 40 mil dan dapat dilengkapi dengan peluru kendali
GPS. Ini akan menjadi peningkatan yang signifikan dari jangkauan artileri
Ukraina saat ini yang hanya mencapai sekitar 20 mil, dengan howitzer M777 yang
telah disediakan oleh sekutunya.
Sistem ini memiliki manfaat tambahan sebagai self-propelled,
yang berarti mereka dapat ditembakkan dan bergerak cukup cepat untuk
menghindari salvo (tembakan serentak meriam) respon musuh.
Phil Wasielewski dari Institut Penelitian Kebijakan Luar
Negeri di Philadelphia mengatakan, sistem itu akan membantu pasukan Ukraina di
Donbas, yang mana pertempuran telah berubah menjadi duel artileri. Sistem itu
dapat memberikan peningkatan kualitatif dan kuantitatif yang berbeda pada
kemampuan tempur Ukraina ketika dikombinasikan dengan kapasitas penargetan,
drone komersial, dan radar kontra baterai.
“Sistem artileri roket ini dapat menghancurkan sistem
artileri meriam Rusia dan tidak tersentuh oleh mereka,” ucapnya.
Baca Juga