Internasional

Ukraina Ingin Hidup Damai Tanpa Harus Terpaku Kemauan Rusia

Yopi Makdori — Asumsi.co

featured image
Antara/Reuters/Valentyn Ogirenko/

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengungkap keinginan negaranya hidup damai tanpa mesti menuruti kemauan yang diutarakan Rusia. 

“Kita ingin hidup di negara kita tanpa orang menjajah kita, kita tidak menginginkan orang lain memerangi. Kita juga tidak akan memerangi, kita hanya akan hidup secara damai di tanah kita sendiri tanpa ada suatu syarat apa pun. Dan ini adalah prospek negosiasi,” kata Zelenskyy pada acara FPCI Virtual Public Forum secara daring, Jumat (27/5/2022). 

Ingin kedamaian: Zelensky menuangkan bahwa Ukraina ingin kembali menjalani hidup secara normal tanpa dibayang-bayangi ancaman perang oleh Rusia. Sebagai bangsa yang berdaulat, rakyat Ukraina menginginkan negaranya tak dikendalikan pihak eksternal mana pun. 

Zelensky melontarkan keinginannya bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin dan sejumlah petinggi Rusia demi mengakhiri krisis yang tengah berlangsung. 

“Prospek untuk bertemu Presiden Rusia adalah untuk bisa mendapatkan kehidupan yang damai. Supaya mengakhiri krisis pangan yang saat ini sedang berlangsung dan ini terjadi karena blokade yang dilakukan [Rusia]” paparnya. 

Upaya berujung nihil: Sepanjang tiga tahun ini, Zelenskyy mengatakan pihaknya telah mengakomodasi sejumlah format dalam bernegosiasi dengan Rusia. Namun, sampai saat ini masih berujung nihil. 

Perundingan Rusia dengan Ukraina masih berujung pada kegagalan. Perundingan keduanya yang berlangsung di Turki pada akhir Maret lalu ditafsirkan berbeda oleh kedua belah pihak.

Soal negosiasi: Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menganggap belum ada kemajuan dalam negosiasi tersebut. Padahal sebelumnya keduanya berkata ada kemajuan berarti dalam pembicaraan tersebut.

Mengutip Channel News Asia, Rabu (30/3/2022), Rusia telah berjanji akan mengurangi aktivitas militernya di Kyiv dan Chernihiv, sedangkan Ukraina akan mempertimbangkan untuk menjadi negara netral. 

Sementara Wakil Kepala Kantor Kepresidenan Rusia Ihor Zhovkva pada saat itu menganggap perundingan tersebut terus bergerak maju. Untuk kali pertama, kata Ihor Zhovkva , Rusia mau memahami posisi Ukraina. Kendati begitu dia menegaskan tidak akan menyerahkan wilayah Ukraina sejengkal pun kepada Rusia.

Baca Juga:

Rusia Klaim Seluruh Tentara Ukraina di Pabrik Baja Mariupol Sudah Menyerah 

Presiden Ukraina Tolak Usulan Penyerahan Wilayah Untuk Akhiri Perang 

Starbucks Hengkang dari Pasar Rusia 

Share: Ukraina Ingin Hidup Damai Tanpa Harus Terpaku Kemauan Rusia