Pasukan Rusia mengklaim telah ‘sepenuhnya membebaskan’
 pabrik baja Azovstal di Mariupol, Jumat (20/5/2022).
“Fasilitas bawah tanah di perusahaan tersebut, tempat
 para militan bersembunyi, kini berada dalam kendali penuh pasukan bersenjata
 Rusia,” demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia, dilansir dari
 Antara.
Menyerah: Kelompok terakhir yang terdiri dari 531 militan
 menyerahkan diri hari ini. Total 2.439 Nazi Azov dan tentara Ukraina telah
 meletakkan senjata mereka sejak 16 Mei.
Menurut pernyataan itu, Menteri Pertahanan Rusia Sergei
 Shoigu telah melapor kepada Presiden Rusia Vladimir Putin terkait tuntasnya
 operasi tersebut.
Sebelumnya, Ukraina menolak untuk merinci berapa banyak
 pejuangnya yang terperangkap di dalam pabrik baja Azovstal di Mariupol selama
 hampir tiga bulan. Hampir setengah dari pejuang Ukraina yang tetap bertahan di
 dalam pabrik baja itu, bersembunyi dalam bunker dan terowongan bawah tanah.
 Mereka berlindung dari pengeboman Rusia selama berminggu-minggu. 
Mendapat Perawatan: Pemimpin separatis yang didukung Rusia
 yang menguasai daerah itu mengatakan, hampir setengah dari pejuang tetap berada
 di dalam pabrik baja, di mana bunker dan terowongan bawah tanah telah
 melindungi mereka dari pengeboman Rusia.
“Lebih dari setengah telah pergi – lebih dari setengah
 telah meletakkan senjata mereka. Biarkan mereka menyerah, biarkan mereka hidup,
 biarkan mereka dengan jujur menghadapi tuduhan atas semua kejahatan mereka,”
 ujar pemimpin separatis yang didukung Rusia, Denis Pushilin kepada saluran
 televisi internet Solovyov Live. 
Ia mengklaim, pejuang Ukraina yang terluka telah diberikan
 perawatan medis. Sedangkan pejuang Ukraina yang sehat telah dibawa ke penjara
 dan dirawat dengan baik. 
Nasib Pejuang Ukraina: Para pejabat Ukraina menolak
 berkomentar secara terbuka tentang nasib para pejuang. Sebab, negosiasi sedang
 berlangsung di belakang layar untuk menyelamatkan mereka melalui pertukaran
 tahanan. 
“Negara melakukan upaya maksimal untuk melakukan
 penyelamatan personel layanan kami. Informasi apa pun kepada publik dapat
 membahayakan proses itu,” tutur juru bicara militer Ukraina Oleksandr
 Motuzaynik, dilansir dari Reuters.
Sikap Rusia: Rusia membantah telah menyetujui pertukaran
 tahanan untuk mereka. Banyak dari pembela Azovstal milik unit Ukraina dengan
 asal-usul sayap kanan, Resimen Azov, yang Rusia sebut Nazi. Menurut Rusia,
 mereka harus dituntut atas kejahatan. Sedangkan Ukraina menyebut mereka
 pahlawan nasional.
Presiden Rusia Vladimir Putin dapat mengklaim kemenangan
 atas pertempuran di Mariupol. Ini memberi Rusia kendali penuh atas Laut Azov
 dan bentangan tak terputus. wilayah di sepanjang timur dan selatan Ukraina. 
Baca Juga