Covid-19

Pemerintah Secepatnya Bakal Hapus PPKM

Joko Panji Sasongko — Asumsi.co

featured image
ANTARA/Andi Firdaus

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, mengatakan pemerintah berpeluang
besar menghapus Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dalam waktu
secepatnya.

“Kalau situasi sudah terkendali, masa PPKM terus,”
kata Muhadjir Effendy yang dikonfirmasi Antara.

Muhadjir mengatakan pemerintah tetap mempertimbangkan secara
matang masukan dari berbagai pakar dalam memutuskan penghapusan PPKM.

Menurut mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu,
peluang pemerintah untuk menghapus ketentuan PPKM sangat besar dan akan
diterapkan secepatnya.

“Sangat besar peluangnya (menghapus PPKM).
Secepatnya,” kata Muhadjir saat menjawab kapan PPKM akan dihapus.

Ia mengatakan salah satu indikator transisi menuju endemi di
Tanah Air adalah keputusan Presiden Joko Widodo yang melonggarkan kebijakan
bermasker di ruang terbuka dengan sirkulasi udara yang baik serta pertimbangan
jarak yang aman.

Selain itu, pemerintah juga mulai menghapus kebijakan
gelembung perjalanan (travel bubble) pada pertemuan The Seventh Session of the
Global Platform (GPDRR 2022) 23-28 Mei 2022 di Bali.

“Saya sudah menghadap kepada Presiden, beliau sudah
setuju tidak ada gelembung perjalanan ini,” katanya.

Ia mengatakan pertemuan GPDRR yang akan dibuka Presiden Joko
Widodo pada 25 Mei 2022 sekaligus menjadi ajang uji coba transisi Indonesia
menuju endemi COVID-19.

Sekitar 4.300 peserta dari delegasi negara akan menempati
satu area pertemuan tatap muka. “Peserta boleh kemana-mana nanti di Bali.
Kemarin hanya dibatasi di lokasi pertemuan, sekarang sudah boleh dibuka,”
katanya.

Bahkan, seluruh tempat usaha seperti kafe, restoran, pub dan
berbagai area kuliner di Bali dapat kembali beroperasi selama 24 jam.

Pelonggaran selanjutnya, kata Muhadjir, adalah kebijakan
lepas masker di berbagai fasilitas publik lainnya, seperti di moda transportasi
massal dan di dalam ruangan dengan ventilasi udara yang baik. “Tahap
berikutnya ya nggak pakai masker,” katanya.

Sebelumnya, Epidemiolog Fakultas Kesehatan Universitas
Indonesia (FKUI), Pandu Riono meminta pemerintah tidak melanjutkan PPKM mulai
23 Mei 2022.

“PPKM kemarin kan diperpanjang, mungkin jadi
perpanjangan terakhir. Saya mendorong pemerintah PPKM tidak lagi menjadi
kebijakan. Longgarkan kegiatan masyarakat,” kata Pandu dalam Rilis Survei
Indikator, secara virtual, Ahad (15/5).

Alasannya, peningkatan kadar antibodi masyarakat Indonesia
terhadap SARS CoV-2 penyebab COVID-19 sudah meningkat, sehingga perlu
ditindaklanjuti pemerintah dengan pelonggaran aktivitas masyarakat.

Baca Juga

Share: Pemerintah Secepatnya Bakal Hapus PPKM