Pemerintah Taliban di Afghanistan mewajibkan presenter perempuan menutup wajah mereka saat tengah siaran di TV. Juru Bicara Kementerian Kebajikan sekaligus Wakil Taliban, Akif Mahajar mengatakan keputusan itu diterima industri media setempat dengan tangan terbuka.
“Kemarin kami bertemu dengan pejabat media… mereka menerima saran kami dengan sangat senang,” kata Akif Mahajar, dikutip lewat Deutsche Welle (DW), Jumat (20/5/20220).
Tenggat waktu: Taliban memberi tenggat waktu seluruh presenter wanita di TV di Afghanistan untuk menutupi wajahnya sampai 21 Mei mendatang.
“Tanggal terakhir untuk penutup wajah untuk presenter TV adalah 21 Mei,” katanya.
Gunakan masker: Mahajar mengatakan presenter wanita bisa memakai masker wajah medis, seperti yang telah banyak digunakan selama pandemi COVID-19.
Bersifat tetap: Pihak berwenang Taliban telah memberi tahu semua stasiun televisi bahwa perintah baru itu final dan tidak dapat dinegosiasikan.
Salah satu presenter dari outlet media Afghanistan TOLOnews, Yalda Ali sempat memposting video dirinya mengenakan masker wajah dengan keterangan: seorang wanita dihapus, atas perintah dari Kebajikan dan Wakil Kementerian’.
Seorang produser televisi mengatakan perintah itu berarti hanya mata pembawa acara wanita yang harus terlihat.
Pada bulan Maret, Taliban melarang semua media visual asing, termasuk BBC dan Deutsche Welle. Pelarangan itu dilakukan karena para pejabat tidak dapat memeriksa konten, termasuk pakaian wartawan.
Baca Juga:
Warga Afghanistan Rayakan Idul Fitri di Tengah Perang