Amerika Serikat mengonfirmasi kasus cacar monyet pada Rabu (18/5/2022). Infeksi cacar monyet tersebut menjadi kasus pertama tahun 2022.
Menginfeksi pria dewasa: Infeksi itu ditemukan pada seorang pria dewasa di Massachusetts yang baru saja bepergian ke Kanada. Pejabat kesehatan setempat mengatakan kasus tersebut tidak berisiko terhadap masyarakat.
Otoritas menyebutkan pengujian awal telah selesai dilakukan pada Selasa dan laboratorium Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC) pada Rabu malam mengonfirmasi infeksi tersebut sebagai cacar monyet.
Menyelidiki kasus: Ilmuwan CDC sedang berkoordinasi dengan Departemen Kesehatan Masyarakat Massachusetts untuk menyelidiki kasus cacar monyet ini. CDC mengaku pihaknya juga sedang melacak sejumlah klaster cacar monyet.
Setidaknya dalam dua pekan terakhir di sejumlah negara seperti Portugal, Spanyol dan Inggris juga mengonfirmasi cacar monyet.
Waspada cacar monyet: CDC juga meminta penyedia layanan kesehatan di negara tersebut agar waspada terhadap pasien yang mengalami gejala seperti cacar monyet, tidak peduli apakah mereka memiliki riwayat perjalanan tertentu atau faktor risiko spesifik.
Cacar monyet adalah zoonosis silvatik yang menyebabkan infeksi pada manusia dan penyakit ini biasanya muncul di wilayah hutan di Afrika Barat dan Tengah. Penyakit itu disebabkan oleh virus cacar monyet yang dikelompokkan ke dalam keluarga Orthopoxvirus, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
WHO beri peringatan: Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan untuk mewaspadai kasus Monkeypox (cacar monyet). Hal itu diungkap usai kasus cacar monyet menginfeksi seorang pelaku perjalanan dari Inggris ke Nigeria dan kemudian kembali ke Inggris pada Sabtu (7/5/2022).
WHO mengungkap penularan cacar monyet masih bisa terkontrol. Terlebih Inggris segera mengisolasi pasien dan segera melakukan pelacakan kontak. Namun, karena sumber infeksi di Nigeria tidak diketahui, tetap ada risiko penularan yang berkelanjutan di negara ini.
“Setiap penyakit selama perjalanan atau setelah kembali dari daerah endemik harus dilaporkan ke profesional kesehatan, termasuk informasi tentang semua riwayat perjalanan dan imunisasi baru-baru ini,” demikian pernyataan yang dilansir dari laman WHO.
Baca Juga:
WHO Nyalakan Alarm Bahaya Wabah Cacar Monyet