Internasional

Universitas di AS Bikin Kelas TikTok

Manda Firmansyah — Asumsi.co

featured image
ANTARA/Shutterstock/am.

Duke University di Amerika Serikat (AS) menawarkan kelas TikTok sebagai bagian dari kursus ‘Membangun Pemirsa Global’. Duke University ingin mengajari mahasiswa sarjana keterampilan mengoptimalkan media sosial (medsos) mereka dan membangun merek yang sukses di sekitarnya. 

Kursus itu membantu mahasiswa mengumpulkan pengikut yang signifikan di platform medsos seperti Instagram dan TikTok. Disisi lain, membiasakan mahasiswa melihat potensi ruang digital ini. 

Tugas kelas TikTok: Menurut situs Duke University, kursus ini adalah “workshop kolaboratif, pengalaman” yang memperluas pengetahuan mahasiswa tentang pemasaran medsos. 

Dalam kursus itu, mahasiswa ditugaskan untuk bekerja dalam dua jalur, yaitu pencipta individu dan tim. Kemudian, bertukar pikiran, mengembangkan strategi, membuat tujuan, hingga merancang kalender editorial untuk memelihara halaman medsos. 

Selain itu, peserta juga mempelajari pembuat konten sukses lainnya dan membuat catatan untuk menerapkan strategi ke halaman mereka. Para mahasiswa terlibat satu sama lain dan memperbarui teman sekelasnya. Mereka berupaya meningkatkan kemajuan dan metrik sambil memberikan umpan balik dan ide. 

Pengajar: Kursus Membangun Pemirsa Global diajarkan oleh instruktur Inovasi dan Kewirausahaan Duke University Aaron Dinin. Ia merupakan seorang senior di universitas ketika Facebook muncul. 

Mulanya, Dinin menilai platform itu tampak tidak berguna baginya, tetapi sekarang mengakui bahwa dirinya ‘mungkin salah’. 

Dinin mengatakan, para mahasiswa menyadari jangkauan besar yang bisa diperoleh melalui platform ini. Bahkan, hanya dengan duduk di kamar asrama mereka. 

Dinin bersikeras bahwa kelas itu tidak hanya untuk membuat seseorang TikTok terkenal. Namun, untuk menciptakan ruang yang mana mahasiswa dapat ‘berpikir untuk memanfaatkan medsos untuk membantu meningkatkan dunia’. 

Optimalkan medsos : Dari kursus itu, mahasiswa diharapkan dapat memanfaatkan medsos dengan lebih baik. 

Seorang mahasiswa jurusan sosiologi, Ben Chipman (23), menganggap kursus ini membantunya dengan “kurikulum pemasaran dan pengembangan merek yang dirancang sendiri”. Mahasiswa lain sedang mengerjakan saluran YouTube atau halaman blog mereka sambil memanfaatkan pengetahuan yang diperoleh melalui kursus di sana. 

Baca Juga:

4 Hal Paling Populer di Facebook dan Instagram Selama Ramadhan 2022 

YouTuber Virtual Anime Jepang Cuan Lebih dari 1 Juta USD 

Akuisisi Twitter, Elon Musk Digugat di Pengadilan

Share: Universitas di AS Bikin Kelas TikTok