Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo meminta jajarannya untuk siaga di wilayah perbatasan untuk mencegah masuknya penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak.
“Sekarang kami siaga kesehatan hewan, wabil khusus penyakit mulut kuku ya. Ini sudah ada di Jawa Timur dan kami siaga perbatasan,” ujar Ganjar dikutip Antara.
Siaga perbatasan: Siaga di perbatasan tersebut untuk mengantisipasi dan mengisolasi hewan ternak dari Jawa Timur yang terjangkit penyakit mulut dan kuku.
Ganjar mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng juga berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian (Kementan) dalam surveilans untuk kesehatan hewan.
Pemusnahan hewan ternak: Hingga saat ini, Kementan telah mengambil langkah awal untuk menangani kasus penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak. Yaitu, dengan segera memusnahkan penyakit tersebut secara teknis yang dikuasai oleh para ahli dan dokter hewan.
Penanganan bersama: Penanganan di lapangan nanti akan dilakukan bersama dengan Pemprov Jawa Timur dan jajarannya.
“Kemarin ngobrol dengan Pak Menteri Pertanian di Makassar, beliau sampaikan segera dimusnahkan itu ada teknisnya. Dukungan diberikan oleh Kementerian barangkali nanti Gubernur Jawa Timur yang akan mengeksekusi di lapangan. Nah kami siap-siap di Jawa Tengah bukan tidak mungkin itu juga kan bisa bergeser maka kenapa mesti dijaga transportasi lalu lintas hewan kita,” tutur Ganjar.
Satgas khusus: Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan, pihaknya belum membuat satgas khusus dalam upaya mengantisipasi masuknya penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak.
“Satgas khusus tidak ada, tetapi itu kan masalah ekonomi. Jadi satgas pangan kami tidak hanya hewan, tidak hanya pangan. Itu sudah terbentuk, sudah ada. Jadi di bawah Direktorat Kriminal Khusus kita itu akan menangani secara komprehensif soal ini,” ucapnya.
Baca Juga:
Ganjar Pranowo Sowan ke Ketua PP Muhammadiyah