Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengungkap lima anak-anak meninggal usai terinfeksi hepatitis akut misterius. Kematian itu dilaporkan dari berbagai daerah.
“Ada lima [kasus kematian]” kata Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi Asumsi.co, Rabu (11/5/2022).
Sebaran daerah: Laporan kasus kematian hepatitis akut berasal dari Sumatra Barat, DKI Jakarta dan Jawa Timur. Sementara pasien lainnya dari total 15 pasien hepatitis akut di Indonesia kini masih menjalani perawatan.
“Solok, DKI dan Tulungagung,” katanya.
Siti Nadia Tarmizi menerangkan bahwa kebanyakan kasus hepatitis akut menjangkiti anak-anak yang berusia di bawah 10 tahun, yakni 1-6 tahun.
Terjadi di Sumut: Kasus dugaan kematian akibat hepatitis akut juga ditemukan di Sumatra Utara. Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara melaporkan seorang bocah yang sempat dirawat di rumah sakit karena diduga terjangkit hepatitis akut misterius, meninggal dunia pada Selasa (10/5/2022).
Kepala Dinas Kesehatan Sumut Ismail Lubis di Medan mengatakan bocah itu meninggal di Rumah Sakit Elisabeth dengan gejala hepatitis, seperti mual, muntah, diare, dan demam.
“Satu anak yang dirawat di RS Elisabeth meninggal dunia. Pasien meninggal sebelum diperiksa darah, tinja, urine, dan ‘swab’ (tes cepat) adenovirusnya,” katanya seperti dikutip Antara.
Pihaknya mengaku sudah mengambil sampel pemeriksaan virus untuk diperiksa di Jakarta.
“Sudah diambil spesimennya,” ujarnya.
Ada 15 kasus: Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengumumkan temuan kasus hepatitis akut di Indonesia sampai saat ini mencapai 15 kasus.
“Sampai sekarang Indonesia ada 15 kasus,” kata Budi dalam konferensi pers daring pada Senin (9/5/20222).
Pihaknya mengaku telah melakukan pembicaraan dengan otoritas di Amerika Serikat dan Inggris mengenai penyebab penyakit misterius tersebut. Namun diskusi itu masih berujung pada tanda tanya lantaran mereka juga tak mengetahui penyebab penyakit tersebut.
Baca Juga:
IDAI Nilai Hepatitis Akut Tidak Bisa Dikaitkan dengan Vaksin COVID-19