Luar Jawa

Bocah Diduga Hepatitis Akut Meninggal di Sumut

Manda Firmansyah — Asumsi.co

featured image
Ilustrasi Antara

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (Sumut) melaporkan, seorang bocah yang sempat dirawat di rumah sakit karena diduga terjangkit hepatitis akut misterius, meninggal dunia. 

Pasien meninggal: Kepala Dinas Kesehatan Sumut Ismail Lubis mengatakan, bocah itu meninggal di Rumah Sakit Elisabeth dengan gejala hepatitis, seperti mual, muntah, diare, dan demam. 

“Satu anak yang dirawat di RS Elisabeth meninggal dunia. Pasien meninggal sebelum diperiksa darah, tinja, urine, dan ‘swab’ (tes cepat) adenovirusnya,” ucapnya, dilansir dari Antara. 

Ia mengungkapkan, satu pasien anak lain yang juga diduga terinfeksi hepatitis misterius saat ini masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Adam Malik Medan. 

Periksa sampel: Dinas Kesehatan Sumut juga sudah mengambil sampel pemeriksaan virus untuk diperiksa di Jakarta. 

“Sudah diambil spesimennya,” ujar Ismail. 

Tingkatkan kewaspadaan: Sebelumnya, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB-IDI) mengimbau tenaga kesehatan dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dini pada Hepatitis Akut yang hingga kini belum diketahui penyebabnya.
<br>
<br>”PB IDI bersama Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengimbau kepada seluruh tenaga kesehatan terkait dan lapisan masyarakat, terutama para orang tua dan anak, agar tetap ketat melakukan protokol kesehatan, apalagi di masa mudik Lebaran ini,” kata Ketua Umum PB IDI Adib Khumaidi, seperti dilansir Antara. 

Imbauan tersebut disampaikan PB IDI kepada seluruh jajaran menindaklanjuti Surat Edaran dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) serta edaran Kementerian Kesehatan melalui Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dengan nomor surat HK.02.02/C/2515/2022 tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology) pada tanggal 27 April 2022. 

Adib mengatakan saat ini Hepatitis Akut misterius itu telah secara resmi dipublikasikan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh WHO karena jumlah laporan kasus serupa terus bertambah. Saat ini lebih dari 170 kasus dilaporkan dari 12 negara di dunia. 

Belum diketahui penyebabnya: Hepatitis Akut yang masih belum diketahui penyebabnya ini memiliki gejala, antara lain perubahan warna urine (gelap) dan/atau feses (pucat), kuning, gatal, nyeri sendi atau pegal-pegal, demam tinggi, mual, muntah, atau nyeri perut, lesu, dan/atau hilang nafsu makan, diare, serta kejang, dan ditandai dengan Serum Aspartate transaminase (AST) atau Alanine transaminase (ALT) lebih dari 500 U/L. 

“Sementara dari pemeriksaan laboratorium tidak ditemukan virus Hepatitis A, B, C, D, dan E. Namun pada beberapa kasus ditemukan SARS-Cov-2 dan/atau Adenovirus. Oleh karena itu, pemeriksaan pathogen (biologis maupun kimiawi) perlu dilakukan lebih lanjut,” ucapnya.

Baca Juga:

Dokter: Hepatitis Akut Menular Lewat Saluran Napas dan Cerna 

Kini Ada 15 Kasus Hepatitis Akut di Indonesia 

IDAI Nilai Hepatitis Akut Tidak Bisa Dikaitkan dengan Vaksin COVID-19

Share: Bocah Diduga Hepatitis Akut Meninggal di Sumut