Majelis Nasional Laos telah mengeluarkan resolusi untuk mengurangi pajak cukai bahan bakar. Aturan itu dibuat sebagai upaya untuk mencegah krisis bahan bakar di Laos.
Kurangi cukai: Menurut resolusi yang tertanggal Senin (9/5/2022), Laos berupaya menstabilkan harga bahan bakar dengan mengurangi cukai yang dikumpulkan dari penjualan bahan bakar.
Cukai solar akan diturunkan dari 21% menjadi 11%. Sedangkan cukai bensin akan diturunkan dari 31% menjadi 16%.
Pengurangan cukai untuk bahan bakar adalah tindakan sementara yang akan tetap berlaku selama tiga bulan. Merujuk pemberitahuan yang dikeluarkan oleh Majelis Nasional, pengurangan cukai dapat dicabut jika situasi global berubah.
Harga bensin telah mengalami 11 penyesuaian pada 2022. Pemerintah Laos berupaya mengurangi pajak dan tarif lainnya untuk meminimalisir dampaknya terhadap konsumen.
Krisis bahan bakar: Beberapa provinsi telah mengalami kekurangan bahan bakar dalam beberapa pekan terakhir. Ibu kota Laos, Vientiane dilanda krisis selama akhir pekan karena pompa tanpa bahan bakar ditutup untuk bisnis di seluruh kota.
Dilansir dari The Star, Kepala Perusahaan Bahan Bakar Negara Laos di Provinsi Savannakhet, Badidsinh Razmontry, mengatakan, impor bahan bakar pada awal 2022 telah menurun setiap bulan. Impor pada bulan Maret turun 18% dari Februari. Sedangkan impor pada bulan April telah menurun sebesar 24%. .
Menghemat bensin: Sementara itu, pejabat pemerintah Laos telah meminta penduduk di seluruh negeri untuk melakukan segala upaya untuk menghemat bensin sebanyak mungkin. Misalnya, carpooling (metode transportasi berbagi tumpangan di antara pemilik mobil), menggunakan transportasi umum, atau bepergian lebih jarang.
Baca Juga:
Korsel Minta Kim Jong Un Tinggalkan Nuklir
Belasan Juta Orang Meninggal Imbas Covid-19
Aung San Suu Kyi Divonis 5 Tahun Penjara atas Tuduhan Terima Suap