Kesehatan

Bukan Hanya Makanan, Ini Penyebab Lain Berat Badan Cepat Naik Saat Lebaran

Joko Panji Sasongko — Asumsi.co

featured image
Pixabay

Konsumsi makanan berlemak, berkalori tinggi dan gula
berlebihan berkontribusi pada meningkatnya berat badan orang-orang dan ini
tidak mudah turun dalam waktu cepat, menurut Health Claim Senior Manager
Sequis, dr Yosef Fransiscus.

Saat berlebaran, sebagian orang mungkin tidak lepas dari
opor ayam, gulai rendang, dan ketupat serta berbagai hidangan khas hari raya.
Pun sewaktu Ramadhan, dapat ditemui mereka yang berbuka puasa dengan menyantap
makanan berminyak, banyak mengandung tepung, dan minuman manis.

“Mengonsumsi kalori lebih tinggi dari yang tubuh
butuhkan berpotensi membuat berat badan naik drastis. Misalnya saja, tubuh
membutuhkan sekitar 2000 kalori, jumlah tersebut bisa sekaligus ada dalam satu
porsi hidangan Lebaran,” ujar Yosef seperti dilansir Antara.

Makanan mengandung gula dalam santapan Lebaran, seperti kue
kering yang dikonsumsi sering dalam porsi banyak juga menjadi pencetus kenaikan
berat badan hingga obesitas terjadi lebih cepat, sehingga berisiko mudah
terserang penyakit diabetes.

Menurut Yosef, selain makanan tinggi kalori dan gula,
penyebab berat badan naik dengan cepat juga akibat karena kurang tidur dan
beraktivitas fisik. Sebagian orang khususnya mudik ke kampung halaman juga
cenderung lebih banyak menghabiskan waktu untuk bersantai.

“Saat tubuh kurang tidur, hormon insulin, leptin dan
ghrelin menjadi tidak seimbang yang dapat memicu nafsu makan lebih tinggi
sehingga durasi dan porsi makan bisa lebih banyak dari biasanya,” tutur
Yosef.

Kurangnya aktivitas fisik seperti olahraga menyebabkan tubuh
akan mengalami surplus kalori atau jumlah kalori yang masuk akan lebih banyak
daripada yang dibakar. Kelebihan kalori dalam tubuh jika tidak habis terbakar
akan menjadi timbunan lemak dan berat badan akan melonjak naik.

Menurut Yosef, memberikan tubuh makanan lezat bukan masalah
tapi sebaiknya tidak terlalu cepat saat menyantapnya agar bisa menikmati
makanan tersebut dan tubuh tidak tergesa-gesa memproses makanan.

“Sesekali kita boleh makan enak untuk kesenangan dan
bersilaturahmi asal porsi tidak berlebihan. Waktu berlebaran atau berlibur,
kita tetap perlu mengendalikan diri dalam urusan makanan karena sejatinya tubuh
lebih membutuhkan makanan bernutrisi dan cukup istirahat,” ujar dia.

Makan berlebihan dan tergesa-gesa dapat membuat tubuh lebih
cepat kenyang dan menyebabkan masalah pencernaan. Saat bersantap bersama
keluarga atau kerabat, cobalah mengambil makanan dalam porsi 20 persen lebih
sedikit.

Kemudian, sebaiknya tidak memesan makanan dan camilan dalam
jumlah banyak agar tidak perlu membawa pulang makanan ke rumah.

Yosef juga menyarankan agar orang-orang tetap aktif
berolahraga sebagaimana dulu sering dilakukan pada masa awal pandemi agar tubuh
tetap kuat dan imunitas terjaga.

Berolahraga, kata dia, termasuk cara sederhana dan murah
untuk meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh, membantu mengendalikan
kenaikan berat badan serta memelihara fungsi organ tubuh.

“Saat libur, nikmati waktu bersama keluarga dengan sering
beraktivitas fisik agar tubuh kembali bugar dan kalori pun terbakar. Saat
lebaran usai dan kembali beraktivitas maka aktivitas olahraga juga perlu
diteruskan,” kata dia.

Orang-orang dapat melakukan olahraga minimal 3 kali seminggu
dengan durasi 15-45 menit. Durasi dan interval dapat ditambah seiring dengan
kemampuan tubuh. Sementara untuk jenis olahraga, bisa jalan pagi, renang, dan
jogging serta yoga.

“Bagi yang sehat, tidak ada masalah dengan jantung atau
persendian kaki serta berat badan tidak berlebih dapat berolahraga lari atau
bersepeda,” demikian pesan Yosef.

Baca Juga

Share: Bukan Hanya Makanan, Ini Penyebab Lain Berat Badan Cepat Naik Saat Lebaran