Isu Terkini

Senjata Eksekutor Pegawai Dishub Makassar Bukan dari Teroris

Manda Firmansyah — Asumsi.co

featured image
(ANTARA News Sumsel/Ist/18/)

Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan (Sulsel) membantah anggota polisi pembunuh pegawai Dinas Perhubungan (Dishub) Makassar, Najamuddin Sewang membeli senjata api dari jaringan teroris. 

“Bukan (dari jaringan teroris). Masih dalami siapa pemiliknya. Itu kemarin hasil keterangan tersangka, namun tidak terbukti,” ujar Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Komang Suartana usai apel gelar pasukan Operasi Ketupat 2022 di Makassar, Jumat (22/4/2022). 

Masih didalami: Polda Sulsel saat ini masih mendalami sumber senjata api yang dipakai untuk membunuh pegawai Dishub Makassar itu. 

“Dari pemeriksaan awal (beli dari teroris), tetapi setelah didalami ternyata tidak ada unsur ke sana,” ucapnya. 

Beli dari teroris: Sebelumnya, Kapolres Makassar Kombes Pol. Budhi Haryanto mengungkap asal senjata yang dipakai untuk membunuh pegawai Dishub Makassar Najamudin Sewang. Senjata sang eksekutor dibeli dari jaringan teroris. 

“Pistol jenis revolver itu dibeli secara online oleh tersangka dan ternyata dibeli oleh jaringan teroris,” ujar Budhi, dilansir dari Antara. 

Bukan senjata rakitan: Berdasarkan hasil uji forensik di Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Cabang Makassar, pistol yang dipakai tersebut berasal dari pabrikan. Proyektil kaliber 33 dan 38 yang dipakai untuk menembak pun merupakan hasil pabrikan.

Budhi mengataan, tiga peluru ditembakan oleh pelaku. Hingga kini selongsong peluru dan 53 butir peluru utuh dan senjata jenis revolver telah disita polisi. 

“Setelah digeledah tempat pengambilan senjata, pelaku mengaku membeli secara online. Setelah digeledah ternyata jaringan teroris. Ini sementara digeledah lagi,” ujar Budhi. 

Eksekutor anggota Polri: Polisi telah menetapkan lima orang tersangka yang masing-masing berinisial MIA (Kasatpol PP Makassar Muhammad Iqbal Asnan), SU, CA, AS, dan SL. Muhammad Iqbal Asnan bertindak sebagai otak dari pembunuhan dibantu empat orang lainnya sebagai perencana dan eksekutor. 

Pengungkapan kasus penembakan itu berawal dari penangkapan oleh eksekutor penembakan berinisial SL. Sang eksekutor SL mengaku sebagai polisi. Selain SL, CA juga merupakan anggota Polri. Namun, Budhi enggan merinci tempat keduanya bertugas dan berapa lama menjadi seorang Bhayangkara. 

“Yang pasti kita tidak pandang bulu, kita profesional dalam menangani setiap perkara. Meski seorang polisi jika terlibat pidana, maka tetap akan berhadapan hukum,” tutur Budhi.

Baca Juga:

Cinta Segitiga Jadi Motif Kasatpol PP Makassar Tembak Mati Pegawai Dishub 

Pistol Eksekutor Pegawai Dishub Makassar Beli dari Teroris 

Eksekutor Penembak Pegawai Dishub Makassar Seorang Polisi 

Share: Senjata Eksekutor Pegawai Dishub Makassar Bukan dari Teroris