Internasional

Putin Klaim Sanksi Ekonomi ke Rusia Malah Rugikan Barat

Manda Firmansyah — Asumsi.co

featured image
ANTARA FOTO/REUTERS/Alexei Druzhinin

Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut strategi serangan kilat ekonomi yang dilancarkan negara-negara Barat terhadap Rusia telah gagal. 

Pengaruh sanksi barat: Kendati demikian, Putin mengakui sanksi barat selama ini menjadi faktor utama yang menganggu perekonomiannya. Sanksi-sanksi itu berhasil memprovokasi kepanikan pasar.

“Ditujukan untuk merusak situasi keuangan dan ekonomi di negara kami dengan cepat, memprovokasi kepanikan di pasar, menghancurkan sistem perbankan, dan menyebabkan kelangkaan barang berskala besar di toko-toko,” ujar Putin Senin (18/4/2022), dilansir dari Antara. 

Rusia Bertahan: Rusia, kata dia, telah bertahan dari ‘tekanan yang belum pernah ada sebelumnya’. Saat ini nilai rubel kembali ke level pada paruh pertama Februari. Nilai surplus neraca pembayaran berjalan saat ini membukukan rekor tertinggi. Yaitu, lebih dari 58 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.349), pada kuartal pertama 2022. 

Dalam satu setengah bulan terakhir, Putin mengakui, harga konsumen di Rusia telah meningkat 9,4 % dan inflasi melonjak ke angka 17,5 % secara tahunan per 8 April. 

Merugikan Barat: Namun, sanksi-sanksi tersebut pada gilirannya merugikan Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Eropa dengan naiknya inflasi dan angka pengangguran. 

Selain itu, kata dia, juga merugikan Amerika Serikat, serta negara-negara Eropa karena memperlemah dinamika ekonomi, mengurangi standar hidup, dan mendevaluasi tabungan.

Baca Juga:

Orang Indonesia Salahkan AS Atas Invasi Rusia ke Ukraina 

Perang Donbas Dianggap Invasi Fase Dua Rusia 

Presiden Ukraina: Rusia Memulai Perang di Donbas

Share: Putin Klaim Sanksi Ekonomi ke Rusia Malah Rugikan Barat