Internasional

Perang Donbas Dianggap Invasi Fase Dua Rusia

Manda Firmansyah — Asumsi.co

featured image
(ANTARA/CNN-Ukrainian President’s Office)

Rusia telah melancarkan serangan darat berskala penuh untuk menguasai timur Ukraina. Serangan terbaru Rusia tersebut menyasar wilayah Donbas (Donetsk dan Luhansk). Donbas merupakan jantung industri berbahasa Rusia di timur Ukraina. 

Menarget Donbas: Donbas juga disebut-sebut menjadi markas separatis yang mendukung Rusia dalam memerangi pasukan Ukraina selama delapan tahun terakhir.

Rusia mengakui kedaulatan Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk sebelum melancarkan invasi ke Ukraina. 

Dalam beberapa pekan terakhir, Rusia menyatakan Donbas sebagai tujuan utama perang setelah upayanya untuk menyerbu Kyiv tak kunjung berhasil.

Setelah menarik diri dari ibu kota, Rusia mulai mengumpulkan kembali dan memperkuat pasukan daratnya di timur untuk serangan habis-habisan.

Ukraina akan bertarung: Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berjanji untuk melawan. 

“Tidak peduli berapa banyak pasukan Rusia yang didorong ke sana, kami akan bertarung. Kami akan membela diri. Kami akan melakukannya setiap hari,” ucapnya dilansir dari Aljazeera, Selasa (19/4/2022). 

Fase kedua perang: Kepala staf presiden, Andriy Yermak menyebut, serangan itu sebagai “fase kedua perang” dan meyakinkan Ukraina bahwa pasukan mereka dapat menahan serangan itu. 

“Fase kedua perang telah dimulai … Percayalah pada tentara kami, tentara kami ini sangat kuat,” tulis kepala staf presiden Ukraina, Andriy Yermak, di aplikasi perpesanan Telegram. 

Setelah serangan berlangsung, militer Ukraina melaporkan peningkatan serangan di wilayah Luhansk, Donetsk, dan Zaporizhzhia. Sekretaris dewan keamanan nasional Ukraina Oleksiy Danilov mengatakan Rusia berupaya menerobos garis pertahanan.

“Pagi ini, hampir di seluruh garis depan wilayah Donetsk, Luhansk dan Kharkiv, para penjajah berusaha menerobos pertahanan kami. Untungnya, militer kita bertahan. Mereka hanya melewati dua kota. Ini Kreminna dan kota kecil lainnya. Kami tidak menyerahkan wilayah kami. Ini neraka,” tutur Danilov. 

Situasi bak neraka: Seorang pejabat militer Ukraina melaporkan, pertempuran terus-menerus pecah di beberapa kota di Luhansk. Selain itu, pertempuran jalanan telah dimulai di Kreminna. Dampaknya, evakuasi tidak mungkin dilakukan. 

“Ini neraka. Serangan telah dimulai, yang telah kita bicarakan selama berminggu-minggu Ada pertempuran terus-menerus di Rubizhne dan Popasna, pertempuran di kota-kota damai lainnya,” tutur Administrator militer regional untuk Luhansk Serhiy Hadai dalam postingan di Facebook. 

Media Ukraina juga melaporkan serangkaian ledakan kuat di sepanjang garis depan di wilayah Donetsk, dengan penembakan terjadi di Marinka, Sloviansk, dan Kramatorsk. Pejabat lokal Ukraina dan media lokal mengatakan ledakan tambahan terdengar di Kharkiv, Mykolaiv, dan Zaporizhzhia.

Baca Juga:

Deretan Jenderal Rusia yang Tewas dalam Invasi ke Ukraina 

Presiden Ukraina: Rusia Memulai Perang di Donbas 

Orang Indonesia Salahkan AS Atas Invasi Rusia ke Ukraina 

Share: Perang Donbas Dianggap Invasi Fase Dua Rusia