Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengungkap masyarakat akan menerima tambahan vaksin untuk mencegah kanker. Vaksin wajib kali ini ialah untuk mencegah kanker serviks di Indonesia.
“Kita akan naikkan vaksin wajibnya kita dari 11 antigen menjadi 14, kita tambah vaksin HPV, PCV sama Rotavirus, terutama karena kematian kanker itu paling banyak wanita Indonesia karena serviks sama kanker payudara, serviks ada vaksinnya,” kata Budi dikutip Antara, Selasa (19/3/2022) .
Menyasar pelajar: Pelaksana tugas (Plt) Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes, Prima Yosephine mengatakan program vaksinasi human papillomavirus (HPV) untuk mencegah penyakit kanker serviks di Indonesia menyasar pelajar perempuan kelas 5 dan 6 sekolah dasar.
“HPV diberikan pada siswi kelas 5 dan 6 SD dan diberikan sebanyak dua kali,” kata Prima.
Prima mengatakan pemberian vaksin HPV berlangsung secara bersamaan dengan program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) yang rutin diselenggarakan pada Agustus dan November setiap tahun.
Sudah dimulai: Prima mengungkap vaksinasi HPV telah dimulai di dua provinsi dan lima kabupaten/kota di Indonesia sejak 2021 dan diperluas di tiga provinsi dan lima kabupaten/kota pada tahun ini.
Rencananya vaksinasi kanker serviks berlaku secara nasional pada 2023-2024. Untuk mempersiapkan hal itu, kata Prima, Kemenkes memfasilitasi pelatihan vaksinasi HPV secara berjenjang dari tingkat dinas kesehatan hingga Puskesmas di setiap daerah.
“Untuk DKI dan Bali sudah pelatihan. Tahun ini dan tahun depan kita kembangkan di seluruh kabupaten/kota yang didahului dengan tenaga kesehatan,” katanya.
Latihan tangkal hoaks: Selain melatih kemampuan sebagai vaksinator, kata Prima, peserta pelatihan juga diajarkan tentang upaya menangkal hoaks atau berita bohong terkait HPV. Salah satu hoaks terkait vaksin HPV adalah efek samping yang dapat memicu kemandulan.
“Masyarakat sebenarnya cukup menerima bahwa kanker serviks penyakit mengerikan sehingga penerimaannya cukup baik. Walaupun tidak menutup diri masih ada hoaks. Kami ada pembekalan panduan terkait hoaks ini,” katanya.
Baca Juga:
Balita Tak Perlu Tes Covid-19 Untuk Mudik
Mahfud MD Bantah Tudingan AS Soal Pelanggaran HAM PeduliLindungi
Anggota DPR Kepergok Nonton Video Porno Saat Rapat Soal Vaksin