Beredar pesan berantai di aplikasi WhatsApp yang menyebut mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Hamdan Zoelva dan mantan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan sebagai mentor/kontributor aksi mahasiswa pada Senin (11/4/2022).
Bantahan: Hamdan Zoelva membantah menjadi aktor di balik aksi unjuk rasa mahasiswa. Ia mengatakan informasi yang menyebut namanya itu tak benar.
“Sepanjang menyebut nama saya, info tersebut tidak benar dan menyesatkan,” ucapnya dalam akun Twitter pribadinya @hambanzoelva, Senin (11/4/2022).
Ia mengaku baru mengetahui bahwa mahasiswa hendak melakukan aksi unjuk rasa. Oleh karena itu, Hamdan terkejut namanya disebut dalam pesan berantai itu sebagai kontributor aksi mahasiswa.
“Jelas info tersebut menyesatkan dan tidak bertanggung jawab,” tuturnya.
Bantahan Novel: Senada, Novel Baswedan juga menyatakan pesan berantai yang mencatut namanya sebagai kontributor aksi mahasiswa tidak benar dan mengada-ada.
“Semoga bangsa ini tetap damai dan terbebas dari fitnah-fitnah atau propaganda seperti ini,” ucapnya dalam akun Twitter pribadinya @nazaqistsha, Minggu (10/4/2022).
Isi pesan: Diketahui, ada pesan pesan berantai di aplikasi Whatsapp tertulis ‘Info dari Timsus BAIS, skenario settingan aksi 11 April 2022’ dan Aliansi BEM seluruh Indonesia ‘Tagih Istana Negara’.
Pesan tersebut menyatakan, aksi nasional ini dihadiri 47 kampus. Yaitu, UNJ, UNHAS, PNJ, IT-PLN, STIE SEBI, STIE DAMA, STIS al-Wafa, IAI Tazkia, AKA Bogor, UNRI, UNAND, UNRAM, PPNP, UNDIP, UNS, UNY, UNSOED, SSG, STIEPER, UNMUL, serta 27 BEM PTM Indonesia.
Dalam pesan itu, disebutkan target massa 1.500-2.000 orang dan aksi terpusat di istana negara. Lalu, mencantumkan pula target aksi kota besar. Yaitu, Makassar, Solo, Surabaya, Medan, Semarang, Bandung, Bogor, dan Palembang.
Daftar mentor: Selain itu, pesan berantai itu juga berisi daftar mentor/kontributor aksi dengan mencatut nama sejumlah tokoh. Bidang isu ekonomi, yaitu Rizal Ramli, Rusli Abdullah (Indef), dan Awalil Rezky; bidang isu hukum dan advokasi, yaitu Novel Baswedan, Zainal Arifin (Ketua YLBHI bidang advokasi dan jaringan), Busryo Muqoddas, Isharyanto (Dosen Fak Hukum UNS), dan Hamdan Zoelva.
Bidang isu pertambangan dan lingkungan, yaitu Pradarma Rupang (Jatam Kaltim), dan Zenzi Suhadi (Direktur Eksekutif Nasional Walhi). Bidang issue politik, yaitu Ujang Komaruddin, Ubedilah Badrun, Andrianto, Jumhur Hidayat, Sahganda Nainggolan, dan Ferry Mursidan Baldan.
Baca Juga:
Pernyataan Lengkap Jokowi tentang Pemilu 2024
Rekayasa Lalu Lintas di Istana dan DPR Jelang Demo Mahasiswa