Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor sekaligus menjabat Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas meminta para anggota gerakan kepemudaan itu menghadang pergerakan kelompok yang menjiwai kelompok Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan Front Pembela Islam (FPI).
Hal itu disampaikan dalam acara Konferensi Besar (Konbes) XXV GP Ansor di Kalimantan Selatan, Rabu (30/3/2022).
Klandestin: Yaqut memandang kendati telah dibubarkan pemerintah dan aktivitasnya diberangus, para pentolan kedua kelompok ini masih berkeliaran di bawah tanah.
“Meskipun kita mampu membubarkan HTI dan FPI bersama pemerintah, tetapi mereka masih berkelindan di bawah tanah, masih bergerak dengan cara mereka, ini pekerjaan-pekerjaan semua nih, ini tolong dipikirkan,” sebutnya.
Tanggung jawab bersama: Yaqut menekankan agar GP Ansor tak boleh membiarkan pemerintah sendiri untuk menghadapi eks anggota HTI dan FPI itu. Terlebih, kata dia, GP Ansor adalah terdepan dalam mempertahankan keutuhan Indonesia.
“Tentu kita tidak bisa membiarkan aparatur negara untuk menghadapi mereka sendiri, eks HTI, eks FPI yang sejenis, gitu ya. Kita tidak bisa serahkan kepada aparatur negara untuk menghadapinya sendiri,” jelasnya.
Ancam negara: Yaqut melihat kedua kelompok ini mengancam keutuhan negara. Tanggung jawab untuk membendung pergerakan mereka bukan hanya diemban oleh aparat, tetapi juga masyarakat luas dan Ansor pada khususnya.
“Kita sebagai warga masyarakat, sebagai warga bangsa, sebagai masyarakat sipil kita memiliki kewajiban yang sama, apalagi Ansor dan Banser yang mendeklarasikan dirinya sebagai garda terdepan atas pertahanan NKRI,” imbuhnya.
Baca Juga:
Menag Minta GP Ansor Hadapi Eks HTI dan FPI
MUI Bekasi Minta Warung Makan Tutup Siang Hari Selama Ramadan