Otoritas Sri Lanka menurunkan militer ke ratusan stasiun pompa bensin. Keputusan itu diambil untuk mengamankan distribusi bahan bakar.
Meninggal dalam antrian: Keputusan untuk menempatkan pasukan di dekat pompa bensin dan titik pasokan minyak tanah dilakukan setelah tiga orang lanjut usia tewas dalam antrean panjang.
“Setidaknya dua personel tentara akan dikerahkan di setiap pompa bahan bakar,” kata juru bicara militer Nilantha Premaratne dikutip Antara.
Selain meninggal dalam antrian, polisi mengatakan seorang pria ditikam sampai mati dalam pertengkaran dengan pengemudi kendaraan roda tiga.
Atur distribusi: Nilantha mengatakan tentara akan membantu mengatur distribusi bahan bakar, tapi tidak akan terlibat dalam pengendalian massa. Langkah itu merupakan tanggapan atas keluhan adanya penimbunan dan distribusi yang tidak efisien.
“Militer telah dikerahkan untuk membantu masyarakat, bukan untuk membatasi hak asasi mereka,” tambahnya.
Kekerasan dalam negeri: Ketegangan atas kelangkaan pasokan telah menyebabkan kekerasan meletus di Sri Lanka. Warga berdesak-desakan untuk membeli bahan bakar dan barang-barang penting lainnya.
Perintah mengawal pompa bensin itu dikeluarkan setelah lonjakan harga komoditas utama. Lonjakan harga itu terjadi bersamaan dengan kelangkaan pasokan. Kondisi itu memaksa puluhan ribu orang mengantre selama berjam-jam.
Negara kepulauan di Samudra Hindia itu sedang berjuang melawan krisis valuta asing yang memaksa devaluasi mata uang. Kondisi itu menyulitkan pembayaran untuk komoditas impor penting seperti makanan, obat-obatan dan bahan bakar.
Baca Juga:
Bayi Meninggal Usai Ambulans Kehabisan Bensin