Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan perundingan damai antara Ukraina dan Rusia semakin realistis. Namun, kedua negara masih membutuhkan waktu untuk mencapai kesepakatan yang diinginkan.
“Pertemuan terus berlangsung, dan saya diberi tahu, sikap dalam perundingan sudah terdengar lebih realistis. Tapi masih diperlukan waktu agar keputusannya sesuai kepentingan Ukraina,” kata Zelensky dikutip Antara.
Harapan pejabat Ukraina: Para pejabat Ukraina berharap agresi militer Rusia bisa berakhir lebih cepat dari perkiraan. Bahkan mereka menyebut perkiraan invasi Rusia akan berakhir pada Mei.
Mereka mengatakan Rusia mungkin akan menerima sejumlah syarat akibat kegagalannya memasang pemerintah boneka di Ukraina.
Perundingan: Delegasi Rusia dan Ukraina telah menggelar pertemuan resmi sebanyak empat kali. Pada pertemuan keempat, Ukraina meminta gencatan senjata harus dilakukan apabila Rusia ingin melangkah ke pembicaraan mengenai hubungan masa depan. Pernyataan itu ia unggah ke media sosial.
“Perundingan. Putaran keempat. Tentang perdamaian, gencatan senjata, penarikan pasukan segera, dan jaminan keamanan. Pembahasan yang berat,” tulis Podolyak dikutip Antara.
Korban perang: Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) menyoroti korban tewas dan luka akibat serangan Rusia di Ukraina sejak 24 Februari lalu. Ratusan warga Ukraina dilaporkan telah tewas.
Laporan Office of the U.N. High Commissioner for Human Rights (OHCHR) atau misi pemantau komisioner tinggi PBB urusan hak asasi manusia menyebutkan, 351 orang di Ukraina dipastikan tewas akibat invasi Rusia.
“Sebanyak 351 orang tewas dan 707 lainnya mengalami luka-luka sejak pasukan Rusia melancarkan serangan, meski angka sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi”, demikian disampaikan pihak OHCR.
Baca Juga:
Rusia Balas Rentetan Sanksi dari Barat
Ukraina Tuding Militer Rusia Sengaja Serang Pengungsi Perempuan dan Anak
AS Jatuhkan Sanksi kepada Milarder Rusia Hingga Keluarga Jubir Putin