Isu Terkini

Jokowi Minta Keluarga TNI-Polri Tak Undang Penceramah Radikal

Thomas — Asumsi.co

featured image
ANTARA/Agus Suparto

Presiden Joko Widodo menegaskan kedisiplinan tentara dan anggota Polri tidak hanya berlaku bagi mereka saja, tapi juga terhadap seluruh anggota keluarga mereka di rumah.

Hal ini diungkapkan Jokowi di acara pembukaan Rapat Pimpinan TNI dan Polri Tahun 2022 di Markas Besar TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (1/3/2022).

Perbaiki kedisiplinan: Dalam sambutannya, Presiden meminta jajaran TNI dan Polri harus memperbaiki kedisiplinan nasional.

“Ini yang kita sekarang ini lemah. Oleh sebab itu, saya minta pada jajaran TNI, Polri untuk bisa memberikan contoh kepada masyarakat urusan yang satu ini, kedisiplinan nasional, tapi juga di TNI sendiri juga harus mulai berbenah,” kata Jokowi, dikutip dari Antara.

Berbeda dengan sipil: Jokowi mengatakan, kedisiplinan tentara dan kepolisian berbeda dengan kedisiplinan masyarakat sipil.

“Berbicara masalah demokrasi, tidak ada namanya di tentara, kepolisian, tidak ada. Hal seperti ini harus mulai dikencangkan lagi, supaya masyarakat itu melihat dan bisa kita bawa juga ke arah kedisiplinan nasional,” tambahnya.

Anggota keluarga: Jokowi menambahkan, kedisiplinan tersebut tidak hanya berlaku bagi tentara dan polisi saja tapi juga terhadap seluruh anggota keluarga di rumah.

“Ini bukan hanya Bapak Ibu yang bekerja, tapi yang di rumah juga sama. Hati-hati, ibu-ibu kita juga sama, kedisiplinannya harus sama. Tidak bisa Ibu-Ibu memanggil, mengumpulkan ibu-ibu yang lain untuk memanggil penceramah semaunya atas nama demokrasi,” ucap Jokowi.

Harus terkoordinasi: Presiden Jokowi menegaskan kembali kedisiplinan tentara dan anggota Polri harus terkoordinasi sesuai kesatuan masing-masing.

“Makro, mikro harus kita urus juga. Tahu-tahu undang penceramah radikal, nah, hati-hati. Juga hal kecil-kecil tapi harus mulai didisiplinkan, di WA (whatsapp) grup. Saya lihat di WA grup. Kalau di kalangan sendiri, boleh. Hati-hati, kalau dibolehkan dan kalau diteruskan, hati-hati,” tambah Jokowi.

Baca Juga:

Panglima TNI Positif COVID-19, Rapim TNI-Polri 2022 Dibuka KSAL

Jokowi Tetapkan 1 Maret Hari Penegakan Kedaulatan Negara

Penjelasan Dudung Usai Beredarnya Surat Brigjen TNI Junior Tumilaar Mohon Pengampunan

Share: Jokowi Minta Keluarga TNI-Polri Tak Undang Penceramah Radikal