Kementerian Luar Negeri Indonesia telah menyatakan sikap untuk merespons ketegangan militer antara Rusia dan Ukraina.
Pemerintah Indonesia menyatakan prihatin dengan konflik bersenjata yang saat ini tengah terjadi di sana.
Sikap Indonesia: Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah menyatakan Pemerintah menyampaikan keprihatinan terhadap konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.
Indonesia berharap permasalahan yang ada diselesaikan dengan jalur dialog ketimbang eskalasi perang.
“Pertama, (Indonesia) prihatin atas eskalasi konflik bersenjata di wilayah Ukraina yang sangat membahayakan keselamatan rakyat serta berdampak bagi perdamaian di kawasan,” kata dia mengutip Antara, Kamis (23/2/2022).
Minta Kedaulatan Dihormati: Teuku menegaskan pemerintah Indonesia juga berharap hukum internasional dan Piagam PBB mengenai integritas teritorial wilayah suatu negara untuk dipatuhi.
Indonesia juga mengecam setiap tindakan yang nyata-nyata merupakan pelanggaran wilayah teritorial dan kedaulatan suatu negara
“Menegaskan kembali agar semua pihak tetap mengedepankan perundingan dan diplomasi untuk menghentikan konflik dan mengutamakan penyelesaian damai,” kata Teuku.
Arahan untuk WNI: Sejauh ini, Kemenlu telah berkomunikasi dengan WNI yang tinggal di Ukraina. Ada 138 WNI yang terdiri dari pekerja migran, manufaktur, pelajar dan mahasiswa, serta mereka yang menikah dengan warga negara setempat.
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kemenlu Judha Nugraha mengimbau seluruh WNI untuk berkumpul di satu titik.
“Kami meminta WNI yang ada di Ukraina untuk berkumpul di KBRI Kiev,” kata Judha mengutip Antara, Kamis (24/2/2022).
“Bagi WNI yang tidak memungkinkan untuk berkumpul di KBRI Kiev, kami meminta mereka untuk bertahan di tempat mereka sambil kami mencari jalur yang aman untuk evakuasi warga yang tidak dapat berkumpul di KBRI Kiev,” kata Judha. (alg)
Baca juga:
Ukraina Umumkan Perang Melawan Rusia
Kemenlu Minta Semua WNI di Ukraina Berkumpul di Kiev
Inggris-Prancis Ultimatum Rusia Segera Hentikan Perang di Ukraina