Luar Jawa

Wilayah Ibu Kota Baru Masuk Zona Merah Malaria

Joko Panji Sasongko — Asumsi.co

featured image
Antara Foto

Wilayah ibu kota baru di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur masuk dalam zona merah endemis malaria. 

Hal itu disampaikan langsung oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. 

Zona Merah Malaria: Pengelola Program Malaria Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara, Ponco Waluyo menyebut ada 1.000 kasus malaria dalam setahun di wilayahnya. 

Jumlah kasus ribuan itu membuat Penajam Paser Utara jadi zona merah penyakit malaria. 

“Kabupaten Penajam Paser Utara masih zona merah malaria karena tercatat di atas 1.000 kasus, kalau daerah zona hijau di bawah 780 kasus,” ujar Ponco mengutip Antara. 

Jumlah Kasus Malaria: Di Kabupaten Penajam Paser Utara pada 2018, tercatat 1.125 kasus malaria. Kemudian pada 2019 sebanyak 1.050 kasus, pada 2020 sebanyak 1.364 kasus.

Kemudian kembali mengalami peningkatan pada 2021 menjadi 1.472 kasus. Sepanjang 2022 telah terdata sebanyak 225 kasus malaria. 

“Pada awal tahun ini (2022) pada Januari ditemukan 145 kasus malaria dan Februari ada 80 kasus,’ ungkap Ponco Waluyo. 

Pelatihan Waspada Malaria: Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara lantas memberikan pelatihan ihwal deteksi dini penyakit malaria.

Pelatihan diberikan terhadap koordinator pekerja kehutanan dan perkebunan. Mulai dari deteksi dini, pengobatan hingga tanda-tanda pasien harus lekas dibawa ke fasilitas kesehatan. 

“Kami telah melakukan pelatihan terhadap sembilan orang pekerja perkebunan dan kehutanan, serta membagikan kelambu,” ujar Ponco. 

Ibu Kota Baru: Pemerintah sudah menentukan wilayah ibu kota baru berada di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Nantinya wilayah ibu kota negara (IKN) dinamakan Nusantara sesuai keinginan Presiden Jokowi dan disetujui DPR.

Wilayah IKN Nusantara mencapai 256.142 hektare di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. 

Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa mengklaim hanya 20 persen lahan yang akan dibangun. Sisanya, yakni 80 persen akan dibiarkan sebagai hutan. (alg)

Baca juga:

Jokowi Larang Warga Bermobil Bensin Pindah ke Ibu Kota Baru 

Taman Bukit Soeharto Jadi Koridor Satwa di Ibu Kota Baru 

Ibu Kota Baru 256 Ribu Hektare, 80 Persen Tetap Hutan

Share: Wilayah Ibu Kota Baru Masuk Zona Merah Malaria