Sains

BMKG: Ada Potensi Tsunami 8 Meter di Selat Sunda Hantam Cilegon

Joko Panji Sasongko — Asumsi.co

featured image
Pixabay

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan ada potensi gempa besar hingga tsunami di Selat Sunda. 

BMKG mengingatkan kepada Pemerintah Provinsi Banten untuk selalu waspada dan mempersiapkan diri. 

Sumber Besar dan Tsunami: Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan terdapat 4 sumber potensi gempa bumi dan tsunami di Selat Sunda. 

Di antaranya Zona Sumber Gempa Megathrust, Zona Sesar Mentawai, Sesar Semangko, Sesar Ujung Kulon dan Zona Graben Selat Sunda. Semuanya berpotensi mengakibatkan gempa, dan longsor dasar laut yang menimbulkan tsunami.

“Dan Gunung Anak Krakatau yang mana jika terjadi erupsi juga dapat memicu tsunami,” kata Dwikorita mengutip siaran pers.

Tsunami 8 Meter: Jika terjadi gempa yang bersumber di Zona Megathrust Selat Sunda, maka ada potensi gempa dengan kekuatan mencapai magnitudo 8,7. 

Gempa itu bisa membuat kerusakan ringan, sedang hingga berat. Gempa pun berpotensi menimbulkan tsunami setinggi 8,28 meter hingga Pelabuhan Merak, Cilegon. 

Adapun genangan tsunami diperkirakan mencapai jarak terjauh sekitar 1,5 km dari tepi pantai 

Cilegon Rentan Terhantam: Dwikorita menjelaskan bahwa letak Kota Cilegon, Banten begitu dekat dengan Selat Sunda. Implikasinya, berpotensi terkena dampak gempa dan tsunami. 

“Letak Cilegon yang berada di ujung barat Pulau Jawa, di tepi Selat Sunda selain strategis juga memiliki risiko bencana yang cukup besar jika sewaktu-waktu terjadi gempabumi dan tsunami,” kata Dwikorita.

Multi Ancaman Cilegon: Jika terjadi gempa bumi kuat yang diikuti tsunami, lanjut Dwikorita, maka Kawasan Industri Cilegon menyimpan potensi bahaya berupa bencana kegagalan teknologi. 

Akibatnya bisa menimbulkan kerugian berupa kerusakan infrastruktur, lingkungan, penyakit, cidera, bahkan kematian pada manusia.

“Bencana ikutan akibat gempabumi dan tsunami juga berpotensi terjadi di kawasan industri Cilegon, berupa kebakaran, sebaran zat kimia berbahaya, ledakan bahan kimia, ataupun tumpahan minyak,” kata Dwikorita. 

“Artinya, ada multi ancaman yang membahayakan masyarakat Kota Cilegon dan sekitarnya saat terjadi gempabumi kuat yang diikuti tsunami,” tambahnya. 

Cek Kesiapan: BMKG lalu meminta Pemerintah Provinsi Banten untuk responsif dalam menyikapi potensi gempa dan tsunami. 

Sejumlah catatan yang diberikan kepada Pemprov Banten di antaranya, pengecekan jalur dan sarana evakuasi, pemasangan rambu, pemasangan sirine, penyusunan SOP bersama kawasan industri, dan penyusunan penetapan aturan (Pergub) terkait bangunan tahan gempa. 

“Dalam kurun waktu dua tahun masa Pandemi Covid-19 banyak rambu evakuasi yang sudah hilang. Perlu juga dicek kesiapan sarana dan prasarana yang ada di shelter,” kata Dwikorita. (alg)

Baca juga:

Tinggi Ombak 2,5 Meter Saat Ritual Pantai Payangan Digelar 

DPR Sahkan UU Baru, Atlet Dapat Jaminan Sosial Demi Hidup Layak 

Sosialisasikan Kemudahan Belanja Saham, Kaesang Promosikan Aplikasi Saham Rakyat

Share: BMKG: Ada Potensi Tsunami 8 Meter di Selat Sunda Hantam Cilegon